Ajak Warga Proteksi Barang Haram

BANDUNG - Hentakan musik bertempo cepat bergema di bawah flyover Pasupati, tepatnya perempatan Cikapayang-Dago akhir pekan lalu. Tampak enam instruktur senam enerjik memandu ribuan peserta yang memadati pusat Kota Bandung di pagi itu.

Acara bertema Customs on the Street yang digelar Direktorat Jenderal Bea dan cukai, merupakan salah satu cara mengenalkan peran dan fungsi Bea dan Cukai kepada masyarakat umum. Sehingga di rektorat ini diharapkan dikenal baik masyarakat secara.

Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai Susiwijono kepada KORAN SIN DO mengatakan, acara ini merupakan bentuk sosialisasi terkait fungsi, tugas, dan maksud adanya Dirjen Pajak dan Bea Cukai, sehingga masyarakat tahu peran dan fungsinya. Acara sosialisasi juga dilakukan ke kampus-kampus melalui program Customs Go to Campus(CGTC). “Peran kami selain memungut pajak untuk APBN dengan target penerimaan Rp173 triliun, juga menjaga koridor pintu masuk negara dari ancaman masuknya narkoba dan obat-obatan terlarang dan barang gelap,” jelas dia.

Selain di Bandung, menurut dia, acara serupa juga digelar di beberapa kota besar lainnya seperti Jakarta. Kepala Humas dan Penyuluhan Dirjen Bea dan Cukai Riki mengatakan, mengenalkan peran Bea dan Cukai melalui kerja sama dengan BNN juga polisi serta istansi lain nya untuk melayani dan melindungi ekspor impor, juga sebagai pengamanan, boarding protection, dari barang-barang haram seperti narkoba dan lain sebagainya.

Acara pengenalan tersebut bertujuan mendapat dukungan dan kerja sama dari masyarakat luas. Lebih lanjut Riki mengatakan, selain senam aerobik bersama, acara dilanjutkan dengan pagelaran wayang golek dari sanggar Putu Giri Harja Kota Bandung. Di mana menghadirkan cepot, dawala, gareng, dan tokoh lain untuk menghibur penonton.

Juga hadir pertunjukan anjing pelacak (K-9) dalam mencari dan menemukan narkoba di yang di sembunyikan di berbagai tempat. Acara diakhiri doorprice dan pagelaran musik persembahan para pegawai Bea dan Cukai.

Ridwan Alamsyah