3 Tahun Lagi Baru Diperbaiki
A
A
A
PALEMBANG - Jalan Musi Raya Barat, Kelurahan Sialang, Kecamatan Sako kembali mengalami kerusakan. Pihak kecamatan memastikan tidak akan memasukkan program perbaikan jalan hingga tiga tahun ke depan.
Seketaris Kecamatan (Sekcam) Sako, Achmadi Irianto mengatakan, sudah mendapatkan laporan mengenai kerusakan jalan tersebut. Akan tetapi, karena jalan poros tersebut baru dibangun kurang lebih satu tahun terakhir ini, sehingga mengakibatkan pihak kecamatan sulit mengajukan perbaikan jalan tersebut pada anggaran tahun depan.
“Tahun depan, dipastikan tidak akan ada pengajuan anggarannya. Mungkin dalam dua tahun ke depan, baru pada 2017 atau 2018 bisa diajukan kembali,” katanya, baru-baru ini kepada KORAN SINDO PALEMBANG.
Pantauan KORAN SINDO PALEMBANG, kerusakan jalan lebih dominan berada di dekat mini market Indomaret sampai mendekat SD Negeri 119 Palembang.Padahal, warga bersama Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat, sering melarang kendaraan yang bertonase berat melintas di jalan poros tersebut.
Menurut Achmadi, kerusakan jalan yang berada sangat dekat dengan kantor Kecamatan Sako itu diduga proses pembangunan jalan dengan pondasi yang tidak kuat. Sebagian jalan yang telah dibangun, dipastikan tidak berpondasi cor kuat sehingga mengakibatkan jalan sangat mudah berlubang.
Biasanya, ketika jalan dibangun dengan pondasi jalan yang kuat, maka jalan itu akan lebih tahan lama dan tidak mudah berlubang. “Tapi, coba liat saja cor jalan itu, sudah berlubang dan berbatu. Padahal jalannya baru saja diperbaiki. Jika campuran cornya sudah benar, tentu jalan akan tidak mudah rusak,”ujarnya.
Selain itu, kerusakan jalan juga dipicu banyak kendaraan yang melintas dengan tonase yang tinggi. Akibatnya jalan dibangun dengan peruntukkan perumahan, harus mengalami kerusakan lebih cepat. Banyak pengendara ja lan yang akhirnya, juga tergang gu saat melintas jalan rusak. “Kendaraan yang padat juga memicu kerusakan jalan,”tukasnya.
Mantan Lurah Sako Baru ini menambahkan, masyarakat yang berada di sepanjang jalan sudah gerah dengan kerusakan jalan. Sempat, warga memasang pelang dan rambu lalu lintas larangan pada kendaraan yang melintas, namun masih banyak kendaraan yang memaksa masuk. “Sudah sering dilarang warga, tapi tetap saja truknya masuk. Itu penyebab, jalan yang baru diperbaruhi kembali rusak,”pungkasnya,
Rachman, warga di RT 28, mengatakan, kerusakan jalan poros Musi Raya Barat sudah dalam tiga tahun terakhir. Setelah dibangun tahun lalu, kembali mengalami kerusakan. Warga sempat memperbaiki jalan itu secara swadaya, namun jalan kembali rusak, akibat banyak kendaraan yang melintas.
“Kira-kira sudah pernah dibangun dua tahun ini, lalu sempat rusak. Lalu dibangun lagi, namun kembali rusak. Di dekat Sekolah itu, ada jalan yang diperbaiki swadaya masyarakat, dan sempat mulus, tapi kembali rusak, karena memang jalannya banyak dilalui truk,”ungkapnya.
Warga asli Palembang ini mengatakan, jalan Poros Musi Raya barat menjadi alternatif jalan yang di pergunakan warga menuju kawasan Celentang. Sekaligus jalan itu, juga dipergunakan sebagai jalan alternative menghindari persimpangan jalan Pusri yang sempit dan sering terjadi kemacetan.
“Penyebab kerusakannya, karena banyak truk yang melintas. Tapi memang bangunan jalan cor tidak sempurna, sehingga jalan mudah rusak, meski baru dibangun,”katanya. Dia berharap Pemerintah Kota (Pemkot Palembang) dapat mengaspal baru jalan tersebut. ”Kalau bisa bikin mulus lagi. Karena jalan ini merupakan jalan alternatif menuju Pusri atau Simpang Patal,” ucapnya.
Tasmalinda
Seketaris Kecamatan (Sekcam) Sako, Achmadi Irianto mengatakan, sudah mendapatkan laporan mengenai kerusakan jalan tersebut. Akan tetapi, karena jalan poros tersebut baru dibangun kurang lebih satu tahun terakhir ini, sehingga mengakibatkan pihak kecamatan sulit mengajukan perbaikan jalan tersebut pada anggaran tahun depan.
“Tahun depan, dipastikan tidak akan ada pengajuan anggarannya. Mungkin dalam dua tahun ke depan, baru pada 2017 atau 2018 bisa diajukan kembali,” katanya, baru-baru ini kepada KORAN SINDO PALEMBANG.
Pantauan KORAN SINDO PALEMBANG, kerusakan jalan lebih dominan berada di dekat mini market Indomaret sampai mendekat SD Negeri 119 Palembang.Padahal, warga bersama Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat, sering melarang kendaraan yang bertonase berat melintas di jalan poros tersebut.
Menurut Achmadi, kerusakan jalan yang berada sangat dekat dengan kantor Kecamatan Sako itu diduga proses pembangunan jalan dengan pondasi yang tidak kuat. Sebagian jalan yang telah dibangun, dipastikan tidak berpondasi cor kuat sehingga mengakibatkan jalan sangat mudah berlubang.
Biasanya, ketika jalan dibangun dengan pondasi jalan yang kuat, maka jalan itu akan lebih tahan lama dan tidak mudah berlubang. “Tapi, coba liat saja cor jalan itu, sudah berlubang dan berbatu. Padahal jalannya baru saja diperbaiki. Jika campuran cornya sudah benar, tentu jalan akan tidak mudah rusak,”ujarnya.
Selain itu, kerusakan jalan juga dipicu banyak kendaraan yang melintas dengan tonase yang tinggi. Akibatnya jalan dibangun dengan peruntukkan perumahan, harus mengalami kerusakan lebih cepat. Banyak pengendara ja lan yang akhirnya, juga tergang gu saat melintas jalan rusak. “Kendaraan yang padat juga memicu kerusakan jalan,”tukasnya.
Mantan Lurah Sako Baru ini menambahkan, masyarakat yang berada di sepanjang jalan sudah gerah dengan kerusakan jalan. Sempat, warga memasang pelang dan rambu lalu lintas larangan pada kendaraan yang melintas, namun masih banyak kendaraan yang memaksa masuk. “Sudah sering dilarang warga, tapi tetap saja truknya masuk. Itu penyebab, jalan yang baru diperbaruhi kembali rusak,”pungkasnya,
Rachman, warga di RT 28, mengatakan, kerusakan jalan poros Musi Raya Barat sudah dalam tiga tahun terakhir. Setelah dibangun tahun lalu, kembali mengalami kerusakan. Warga sempat memperbaiki jalan itu secara swadaya, namun jalan kembali rusak, akibat banyak kendaraan yang melintas.
“Kira-kira sudah pernah dibangun dua tahun ini, lalu sempat rusak. Lalu dibangun lagi, namun kembali rusak. Di dekat Sekolah itu, ada jalan yang diperbaiki swadaya masyarakat, dan sempat mulus, tapi kembali rusak, karena memang jalannya banyak dilalui truk,”ungkapnya.
Warga asli Palembang ini mengatakan, jalan Poros Musi Raya barat menjadi alternatif jalan yang di pergunakan warga menuju kawasan Celentang. Sekaligus jalan itu, juga dipergunakan sebagai jalan alternative menghindari persimpangan jalan Pusri yang sempit dan sering terjadi kemacetan.
“Penyebab kerusakannya, karena banyak truk yang melintas. Tapi memang bangunan jalan cor tidak sempurna, sehingga jalan mudah rusak, meski baru dibangun,”katanya. Dia berharap Pemerintah Kota (Pemkot Palembang) dapat mengaspal baru jalan tersebut. ”Kalau bisa bikin mulus lagi. Karena jalan ini merupakan jalan alternatif menuju Pusri atau Simpang Patal,” ucapnya.
Tasmalinda
(ftr)