BPBD Perkuat Alat Evakuasi Bencana

Senin, 24 November 2014 - 15:40 WIB
BPBD Perkuat Alat Evakuasi Bencana
BPBD Perkuat Alat Evakuasi Bencana
A A A
YOGYAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta melengkapi peralatan evakuasi yang dimiliki dengan membeli peralatan evakuasi yang nilainya mencapai Rp760 jutaan.

Proses pengadaan saat ini sedang dalam tahap lelang secara elektronik. Sedangkan untuk alat yang dibeli selain disiapkan un tuk operasional BPBD, juga akan dilakukan distribusi ke 14 kecamatan. "Sebenarnya di beberapa wilayah peralatan sudah ada, tapi masih kurang. Rencananya tambahan alat evakuasi ini akan di bagikan ke wilayah, sehingga akan memudahkan penanganan jika sewaktu-waktu ada bencana," ujar Kepala BPBD Kota Yogyakarta Agus Winarto, kemarin.

Alat yang dibeli kali ini diantaranya adalah pompa penyedot air, chainsaw atau gergaji mesin, peralatan tali karta mantel dan karabiner. Keberadaan pompa dibutuhkan untuk melakukan pengeringan di kawasan pemukiman ketika terjadi banjir.

Sedangkan gergaji mesin dipergunakan untuk melakukan evakuasi jika ada pohon tumbang dan membahayakan masyarakat. Termasuk pohon yang tumbang dan terbawa arus sungai sehingga mengganggu arus air. "Mesin pompa penyedot selama ini diandalkan saat ada banjir atau luapan air sungai ke pemukiman warga,” ujarnya.

Agus menyebutkan, pengadaan tersebut sengaja dilakukan di akhir tahun dengan mempertimbangkan, proses pengadaan tidak sulit untuk alatalat tersebut. Dari proses yang berlangsung, diperkirakan aktivitasnya hanya akan membutuhkan waktu dua pe kan. "Penambahan peralatan ini sejalan dengan kesiapsiagaan menghadapi musim hujan,” kata Agus.

Di musim penghujan kali ini, empat sungai yakni Code, Gajah Wong, Belik atau Manunggal, dan Winongo semua mendapatkan perhatian dari BPBD Kota Yogyakarta. Khusus untuk Code karena di hulu masih menyimpan material sisa erupsi Merapi hingga kini masih terus mendapatkan perhatian serius. Lurah Keparakan, Mergangsan Komaru Maarif mengatakan, wilayahnya termasuk yang di lintasi Sungai Code.

Hingga kini peralatan pemantau seperti early warning system (EWS) masih berfungsi dengan baik. "Sirene tanda bahaya berfungsi de ngan baik," ucapnya di selasela aktivitas simulasi banjir yang melibatkan warga Kampung Kepakarakan. Dari kondisi warga, Komaru menyebut, sudah memiliki kesepahaman dan kekompakan dalam upaya penanganan jika sewaktu-waktu air sungai meluap.

Tercatat dalam musim penghujan beberapa tahun terakhir, air belum pernah meluap melewati tanggul. Yang terjadi adalah air masuk ke pemukiman melalui saluran pembuangan air yang bermuara ke sungai. "Semoga tidak sampai terjadi air melebihi tanggul, karena banyak warga yang tinggal di pinggir sungai," katanya.

Sementara itu, untuk mempersiapkan menghadapi bencana yang mungkin datang sewaktu-waktu. Warga dibantu TNI dan BPBD menggelar simulasi kebencanaan yang digelar secara serentak di Kecamatan Jetis, Umbulharjo, Gondomanan, dan Mergangsan, kemarin. Simulasi ini dilakukan untuk meng hadapi bencana kebakaran dan banjir.

Camat Jetis Ananto Wibowo mengatakan, simulasi sangat penting dilakukan untuk mengasah kesiapsiagaan masyarakat. Sebab, bencana bisa terjadi kapan saja. Bencana kebakaran mi salnya, sangat rentan terjadi di kawasan padat penduduk. Bencana banjir juga perlu diantisipasi mengingat kini mulai masuk musim hujan. β€œIni sebagai bentuk edukasi agar warga benar-benar siaga jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Dari simulasi yang dilakukan, setidaknya bisa diketahui apa yang harus dilakukan warga saat terjadi bencana,” ucap Ananto, kemarin.

Danramil 01 Jetis Kapten Inf Soleh mengatakan, warga sudah cukup paham apa yang harus dilakukan saat bencana terjadi. Simulasi ini untuk menguatkan kesiapsiagaan mereka saat bencana yang tidak diharapkan terjadi.

Sedangkan Komandan Kodim 0734 yogyakarta Letkol Inf renal A Sinaga mengatakan, simulasi yang dilakukan bersama BPBD, pemkot, dan seluruh instansi terkait juga menjadi percontohan bagian setiap wilayah yang masuk kategori rawan bencana.

Mahadeva/ Sodik
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5051 seconds (0.1#10.140)