Polisi Belum Tetapkan Tersangka Kasus Keracunan Massal di Bantul

Minggu, 23 November 2014 - 17:30 WIB
Polisi Belum Tetapkan...
Polisi Belum Tetapkan Tersangka Kasus Keracunan Massal di Bantul
A A A
BANTUL - Aparat Polres Bantul sampai saat ini belum menentukan tersangka kasus keracunan massal karyawan PT Dong Young Tress di Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Jumat malam 21 November lalu.

Mereka masih menunggu hasil pemeriksaan sampel makanan dan muntahan karyawan pabrik rambut palsu tersebut.

Kapolres Bantul, AKBP Surawan mengatakan, pihaknya tidak bisa serta merta menetapkan tersangka dalam kasus tersebut karena masih menunggu kepastian hasil laboratorium penyebab keracunan tersebut.

Jika nanti sudah ada hasilnya, pihaknya baru bisa menetapkan langkah selanjutnya karena ada unsure kesengajaan ataupun tidak.

“Nanti-nanti, belum ada penetapan karena masih menunggu hasil laboratorium,”tuturnya, Minggu (23/11/2014).

Menurut Surawan, dalam kasus tersebut pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap para saksi.

Saksi-saksi tersebut berasal dari para karyawan pabrik rambut palsu tersebut, pemilik perusahaan ataupun pemilik katering penyedia makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan ratusan orang karyawan yang sedang lembur tersebut.

Dihubungi terpisah, Kepala Puskesmas 1 Piyungan, Erni Rohmawati mengatakan, hingga saat ini sudah tidak ada lagi karyawan yang dirawat di rumah sakit ataupun di puskesmas.

Namun, Sabtu pagi 22 November masih ada karyawan pabrik rambut palsu tersebut yang dilarikan kembali ke Puskesmas karena merasakan pusing dan mual disertai muntah-muntah.

“Mereka adalah karyawan yang sebelumnya langsung pulang usai menyantap makanan,”ujarnya.

Setidaknya ada 22 karyawan lagi yang dirawat di Puskesmas Piyungan 1 karena sesaat setelah menyantap katering perusahaan, mereka tidak mendapatkan perawatan dan langsung pulang ke kediaman masing-masing.

Diduga mereka baru merasakan dampak keracunan tersebut karena daya tahan mereka lebih fit dibanding dengan teman-temannya.

Pihaknya sendiri belum bisa menentukan penyebab keracunan tersebut karena memang sampai saat ini hasil laboratorium dari pemeriksaan hasil sampel makanan dan muntahan para karyawan. Sampai saat ini pihaknya masih bersiaga jika ada karyawan lain yang membutuhkan perawatan.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0033 seconds (0.1#10.140)