Jenazah Praka JK Marpaung Diterbangkan ke Sumut
A
A
A
BATAM - Jenazah Praka JK Marpaung yang tewas dalam aksi baku tembak antara anggota Brimob Polda Kepri dengan prajurit Yonif 134/Tuah Sakti telah diterbangkan ke Sumatera Utara (Sumut), Kamis (20/11/2014) siang. Jenazah didampingi oleh istri dan beberapa anggota Yonif 134/Tuah Sakti lainnya.
"Jenazah Marpaung sudah dikirim ke Sumut untuk dimakamkan, didampingi oleh istri dan anggota," kata KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Hingga saat ini, belum diketahui siapa pelaku penembakan yang mengakibatkan JK Marpaung tewas.
Namun, Kapolri Jenderal Sutarman meyakinkan, gudang Brimob Polda Kepri tidak memiliki peluru seperti yang menembus bagian belakang tubuh Marpaung.
"Saya yakinkan, gudang Brimob tidak punya peluru seperti ini. Kami punya senjata dengan peluru dengan kaliber 5,564 PJ, 4,56 PJ, 9 mm dan 38 spesial serta peluru karet," kata Sutarman.
Meskipun aksi tersebut telah menewaskan anggotanya, namun Gatot tetap menyampaikan ucapan permohonan maaf kepada Kapolri.
"Mohon maaf atas perbuatan anak buah saya dan khususnya masyarakat Batam. Saya jamin, kondisi sekarang dan seterusnya aman, tidak akan ada aksi seperti ini lagi," kata Gatot lagi.
Tidak hanya itu, Gatot juga minta kepada seluruh prajurit TNI AD, agar tetap memegang teguh Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.
"Kalian dibekali senjata untuk melawan musuh negara. Jangan sampai ada yang melanggar hukum, karena semua akan ada sanksinya. Saya tidak ingin TNI AD tercoreng namanya. Karena jika itu terjadi, dia akan berhadapan langsung dengan saya dan itu sangat menyakitkan," tegas Gatot.(aini lestari)
"Jenazah Marpaung sudah dikirim ke Sumut untuk dimakamkan, didampingi oleh istri dan anggota," kata KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Hingga saat ini, belum diketahui siapa pelaku penembakan yang mengakibatkan JK Marpaung tewas.
Namun, Kapolri Jenderal Sutarman meyakinkan, gudang Brimob Polda Kepri tidak memiliki peluru seperti yang menembus bagian belakang tubuh Marpaung.
"Saya yakinkan, gudang Brimob tidak punya peluru seperti ini. Kami punya senjata dengan peluru dengan kaliber 5,564 PJ, 4,56 PJ, 9 mm dan 38 spesial serta peluru karet," kata Sutarman.
Meskipun aksi tersebut telah menewaskan anggotanya, namun Gatot tetap menyampaikan ucapan permohonan maaf kepada Kapolri.
"Mohon maaf atas perbuatan anak buah saya dan khususnya masyarakat Batam. Saya jamin, kondisi sekarang dan seterusnya aman, tidak akan ada aksi seperti ini lagi," kata Gatot lagi.
Tidak hanya itu, Gatot juga minta kepada seluruh prajurit TNI AD, agar tetap memegang teguh Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.
"Kalian dibekali senjata untuk melawan musuh negara. Jangan sampai ada yang melanggar hukum, karena semua akan ada sanksinya. Saya tidak ingin TNI AD tercoreng namanya. Karena jika itu terjadi, dia akan berhadapan langsung dengan saya dan itu sangat menyakitkan," tegas Gatot.(aini lestari)
(sms)