Jalinsum Taput-Sibolga Lumpuh Total
A
A
A
TARUTUNG - Jalan penghubung Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Kota Sibolga, serta Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), lumpuh total akibat timbunan longsor sepanjang puluhan meter.
Longsor terjadi Kamis (13/11) sekitar pukul 02.30 WIB. Hingga kemarin sore, timbunan longsor di badan Jalan Lintas Sumatera Utara (Jalinsum) di Persikaman, Desa Pagaran Lambung, Kecamatan Adian Koting, Taput, belum dapat dibersihkan.
Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Taput telah menurunkan dua alat berat untuk membersihkan longsor yang menutup seluruh badan jalan. Namun, curah hujan yang tinggi mengakibatkan proses pembersihan jalan terkendala.
“Kondisi di sepanjang jalan banyak tebing, sementara saat ini kondisi di daerah masih hujan dengan curah yang sangat tinggi. Karena itu, kami berharap warga dan para pelintas untuk berhati-hati,” ungkap kepala BPBD Taput, Tumbur Hutabarat, kepada KORAN SINDO MEDAN, Kamis (13/11).
Sementara Kepala Bagian Humas Polres Taput, Aipda W Baringbing, mengatakan, Polres Taput telah menurunkan puluhan polisi ke lokasi kejadian. Petugas kepolisian diwajibkan untuk mengawasi jalur kendaraan umum serta mengamankan permukiman warga yang berdekatan dengan lokasi longsor. Pihaknya belum dapat mengalihkan jalur lintasan kendaraan karena titik longsor mencapai 25 kilometer (km) dari jalur yang memungkinkan untuk pengalihan arus kendaraan.
“Selain itu, jarak tempuh pengalihan juga mencapai lima jam. Karena itu, kami menyarankan warga dan pengemudi agar berhati-hati,” tuturnya. Aipda W Baringbing mengatakan, ratusan kendaraan masih terjebak di lokasi longsor. Pasalnya, jalur Adiankoting merupakan satu-satunya yang dilintasi ratusan kendaraan setiap menit tujuan Pulau Jawa menggunakan jalur pantai barat.
“Kami berharap pengemudi yang masih di sekitar Siborongborong dan ingin melintas ke Sibolga agar menggunakan jalur Padangsidimpuan. Memang jarak tempuh akan bertambah lima jam. Namun, ini untuk kenyamanan dan keselamatan bersama,” katanya.
Salah satu pengemudi yang melewati jalur tersebut, Ibey Nasution, mengatakan, longsor yang terjadi pada menjelang pagi tersebut membuat seluruh kendaraan dari arah Sibolga dan Tarutung tidak dapat melaju. Ibey yang baru menjalankan tugas dari Nias mengatakan, terjebak longsor sekitar lima jam.
Kendaraan yang dikemudikannya tidak dapat berbalik arah karena antrean kendaraan sudah sangat padat. “Tadi kami sempat dapat melintas sebentar. Namun info terakhir kami dengar jalan kembali lagi mengalami masalah karena longsor masih terus terjadi,” katanya.
Baringin lumban gaol
Longsor terjadi Kamis (13/11) sekitar pukul 02.30 WIB. Hingga kemarin sore, timbunan longsor di badan Jalan Lintas Sumatera Utara (Jalinsum) di Persikaman, Desa Pagaran Lambung, Kecamatan Adian Koting, Taput, belum dapat dibersihkan.
Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Taput telah menurunkan dua alat berat untuk membersihkan longsor yang menutup seluruh badan jalan. Namun, curah hujan yang tinggi mengakibatkan proses pembersihan jalan terkendala.
“Kondisi di sepanjang jalan banyak tebing, sementara saat ini kondisi di daerah masih hujan dengan curah yang sangat tinggi. Karena itu, kami berharap warga dan para pelintas untuk berhati-hati,” ungkap kepala BPBD Taput, Tumbur Hutabarat, kepada KORAN SINDO MEDAN, Kamis (13/11).
Sementara Kepala Bagian Humas Polres Taput, Aipda W Baringbing, mengatakan, Polres Taput telah menurunkan puluhan polisi ke lokasi kejadian. Petugas kepolisian diwajibkan untuk mengawasi jalur kendaraan umum serta mengamankan permukiman warga yang berdekatan dengan lokasi longsor. Pihaknya belum dapat mengalihkan jalur lintasan kendaraan karena titik longsor mencapai 25 kilometer (km) dari jalur yang memungkinkan untuk pengalihan arus kendaraan.
“Selain itu, jarak tempuh pengalihan juga mencapai lima jam. Karena itu, kami menyarankan warga dan pengemudi agar berhati-hati,” tuturnya. Aipda W Baringbing mengatakan, ratusan kendaraan masih terjebak di lokasi longsor. Pasalnya, jalur Adiankoting merupakan satu-satunya yang dilintasi ratusan kendaraan setiap menit tujuan Pulau Jawa menggunakan jalur pantai barat.
“Kami berharap pengemudi yang masih di sekitar Siborongborong dan ingin melintas ke Sibolga agar menggunakan jalur Padangsidimpuan. Memang jarak tempuh akan bertambah lima jam. Namun, ini untuk kenyamanan dan keselamatan bersama,” katanya.
Salah satu pengemudi yang melewati jalur tersebut, Ibey Nasution, mengatakan, longsor yang terjadi pada menjelang pagi tersebut membuat seluruh kendaraan dari arah Sibolga dan Tarutung tidak dapat melaju. Ibey yang baru menjalankan tugas dari Nias mengatakan, terjebak longsor sekitar lima jam.
Kendaraan yang dikemudikannya tidak dapat berbalik arah karena antrean kendaraan sudah sangat padat. “Tadi kami sempat dapat melintas sebentar. Namun info terakhir kami dengar jalan kembali lagi mengalami masalah karena longsor masih terus terjadi,” katanya.
Baringin lumban gaol
(ars)