Petinju Ini Kritis Usai Dikeroyok di Atas Ring
A
A
A
SAMARINDA - M Ramdhan, petinju asal Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) kritis dikeroyok massa di atas ring usai bertanding dalam Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim. Petinju amatir ini tak menyangka dirinya bakal dirawat di rumah sakit.
Karena selangkah lagi dia akan meraih medali emas dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Timur (Kaltim) yang dihelat di Samarinda pada Senin malam, 10 November 2014.
Dia dinyatakan menang TKO atas petinju tuan rumah Samarinda dan hanya butuh waktu satu ronde.
Dokter pertandingan pun memvonis lawannya tak bisa lagi melanjutkan pertandingan karena mengalami luka di pelipis.
Namun keputusan itu rupanya tidak diterima pihak tuan rumah. Saat wasit hendak mengumumkan pemenang pertandingan itu, tiba-tiba terjadi kericuhan.
Diawali sebuah lemparan kursi ke atas ring, sejumlah orang lalu menyerbu naik ke atas ring.
Sasarannya bukan wasit, maupun dokter pertandingan, tapi M Ramdhan. Pria ini pun menjadi bulan-bulanan di atas ring.
Sang petinju amatir ini pun tersungkur saat berhasil turun dari ring kemudian pingsan.
“Lima jam petinju saya ini pingsan, dokter menyatakan koma,” kata pelatih tinju Kabupaten PPU, Wasis, saat ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AW Syahranie, Samarinda, Rabu (12/11/2014).
Usai berhasil membuat M Ramdhan babak belur, massa yang naik di atas ring belum puas. Mereka pun menyasar pelatih tinju PPU.
“Saya sempat beberapa kali kena pukul, tapi rekan pelatih saya yang lain yang lebih parah. Tapi tidak separah M Ramdhan,” timpal Wasis.
Kondisi M Ramdhan mulai berangsur pulih. Meski lehernya masih disangga penyangga leher, dia sudah bisa menggerakkan beberapa anggota tubuhnya.
Peristiwa ini telah dilaporkan ke Polresta Samarinda. Tim tinju Kabupaten PPU meminta aparat kepolisian menegakkan keadilan.
“Ini tentu mencederai sportivitas yang dijunjung tinggi olahraga. Harus ada hukuman, biar menjadi efek jera. Polisi harus bersikap adil,” pungkasnya.
Karena selangkah lagi dia akan meraih medali emas dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Timur (Kaltim) yang dihelat di Samarinda pada Senin malam, 10 November 2014.
Dia dinyatakan menang TKO atas petinju tuan rumah Samarinda dan hanya butuh waktu satu ronde.
Dokter pertandingan pun memvonis lawannya tak bisa lagi melanjutkan pertandingan karena mengalami luka di pelipis.
Namun keputusan itu rupanya tidak diterima pihak tuan rumah. Saat wasit hendak mengumumkan pemenang pertandingan itu, tiba-tiba terjadi kericuhan.
Diawali sebuah lemparan kursi ke atas ring, sejumlah orang lalu menyerbu naik ke atas ring.
Sasarannya bukan wasit, maupun dokter pertandingan, tapi M Ramdhan. Pria ini pun menjadi bulan-bulanan di atas ring.
Sang petinju amatir ini pun tersungkur saat berhasil turun dari ring kemudian pingsan.
“Lima jam petinju saya ini pingsan, dokter menyatakan koma,” kata pelatih tinju Kabupaten PPU, Wasis, saat ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AW Syahranie, Samarinda, Rabu (12/11/2014).
Usai berhasil membuat M Ramdhan babak belur, massa yang naik di atas ring belum puas. Mereka pun menyasar pelatih tinju PPU.
“Saya sempat beberapa kali kena pukul, tapi rekan pelatih saya yang lain yang lebih parah. Tapi tidak separah M Ramdhan,” timpal Wasis.
Kondisi M Ramdhan mulai berangsur pulih. Meski lehernya masih disangga penyangga leher, dia sudah bisa menggerakkan beberapa anggota tubuhnya.
Peristiwa ini telah dilaporkan ke Polresta Samarinda. Tim tinju Kabupaten PPU meminta aparat kepolisian menegakkan keadilan.
“Ini tentu mencederai sportivitas yang dijunjung tinggi olahraga. Harus ada hukuman, biar menjadi efek jera. Polisi harus bersikap adil,” pungkasnya.
(sms)