Penjualan Ratusan Tabung Gas Palsu Digagalkan

Selasa, 11 November 2014 - 19:59 WIB
Penjualan Ratusan Tabung Gas Palsu Digagalkan
Penjualan Ratusan Tabung Gas Palsu Digagalkan
A A A
TEGAL - Penjualan ratusan tabung gas 3 kilogram yang diduga palsu di Perumahan Pala Barat 2, Desa Mejasem, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Selasa sore (11/11/2014) digagalkan aparat Polres Tegal.

Tabung-tabung ilegal tersebut rencananya hendak dijual ke warga setempat.

Penggerebekan bermula saat salah satu warga setempat, Fajar Mahardika yang kebetulan juga Sekretaris Hiswana Migas Kota Pekalongan curiga dengan keberadaan truk AD 1927 CD berisi elpiji ukuran 3 kg yang tengah parkir di dalam kompleks perumahan

Kecurigaannya muncul karena warna hijau tabung yang berbeda dengan tabung yang dikeluarkan Pertamina.

Setelah memastikan adanya indikasi tabung berbeda dengan tabung yang asli, Fajar yang saat itu awalnya berniat melaksanakan Salat Ashar di musala kompleks perumahan lalu melaporkan hal itu ke polisi.

Tak lama kemudian, sejumlah anggota polisi datang ke lokasi dan melakukan penggerebekan.

Sopir dan kernet truk yang ada di lokasi tak bisa mengelak jika tabung merupakan tabung palsu saat dilakukan pengecekan kondisi tabung.

Selain polisi, pengecekan dilakukan bersama dengan Hiswana Migas dan dinas terkait.

Kasatreskrim Polres Tegal AKP Yusi Andi Sukmana mengatakan, dari hasil pemeriksaan kemasan, ukuran dan isi tabung, ada indikasi tabung merupakan tabung palsu.

"Perbedaannya dengan tabung yang asli pada stempel dan stikernya. Selain itu saat kita cek isi satu tabung, baunya juga bukan bau gas," kata Yusi di lokasi, Selasa (11/11/2014).

Menurut Yusi, jumlah tabung yang diangkut di dalam truk mencapai 800 tabung dan diangkut dari Solo.

Namun dari pengakuan sopir, terdapat 200 tabung yang sebelumnya sudah terjual. "Di jualnya ke masyarakat secara acak," jelasnya.

Yusi melanjutkan, saat ini sopir dan kernet truk masih akan diperiksa untuk didalami lebih lanjut terkait dugaan pemalsuan tabung yang dilakukan.

Termasuk ke mana saja tabung dijual juga masih akan ditelusuri. "Sopir dan kernet kita tangkap untuk diperiksa. Dugaannya pemalsuan tabung. Truk dan tabung juga kita bawa," tandasnya.

Sementara itu, Fajar Mahardika mengaku awalnya tak sengaja melihat truk pengangkut tabung yang diparkir di salah satu rumah.

Saat itu sopir dan kernet tengah menurunkan tabung dari dalam truk. "Saya curiga karena kondisi tabung berbeda dari tabung Pertamina. Indikasinya terlihat seperti baru, kalau tabung Pertamina kan tidak. Kemudian baunya bukan bau gas tapi bau angin," ujar dia.

Menurut dia, tabung palsu tersebut diduga akan dijual ke warga dengan harga yang lebih rendah dari harga yang ditetapkan Pertamina.

Selain menyalahi distribusi, tabung palsu tersebut juga berbahaya jika diisi karena tidak melalui quality control. "Keamanannya diragukan karena bukan dari Pertamina," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5425 seconds (0.1#10.140)