Kerusakan Taman Film Disayangkan
A
A
A
BANDUNG - Banyaknya penonton yang menyaksikan laga Persib di Taman Film diduga menjadi penyebab rusaknya taman yang dibangun dari dana pihak ketiga senilai Rp1,2 miliar.
Wali Kota Bandung Riwan Kamil mengaku menyesalkan rusaknya kondisi taman, terutama pepohonan. Kendati begitu, pria yang akrab disapa Emil ini, tidak ingin terlalu mempermasalahkan kerusakan taman yang berada di bawah Jembatan Pasupati itu.
Walaupunbanyaknya penonton yang menyaksikan laga pamungkas di ISL, membuat beberapa bagian taman rusak parah. Pohon dan bunga, yang berada di samping taman rusak karena ter injak-injak. "Aduh, pohon-pohon pada rusak," ujar Emil, saat ditemui di Pendopo, Jalan Dalem Kaum, kemarin.
Pemkot Bandung, lanjut dia, akan secepatnya memperbaiki Taman Film.
Apalagi taman itu banyak dikunjungi warga Kota Bandung. "Gak apa-apa, tinggal di perbaiki. Maklum sudah lama nunggu gelar. Jadi tumplek semua," ucap dia. Sementara itu, Direktur Marketing PT PBB Muhamad Farhan berjanji akan membantu memerbaiki Taman Film yang rusak. “Tentunya, kami akan ikut membantu memperbaiki taman itu,” katanya.
Langkah tersebut menurut Farhan, dilakukan sebagai bentuk kepedulian agar Bandung lebih baik. Apalagi, penyebab kerusakan salah satunya karena nobar Persib di taman yang menghabiskan anggaran Rp1,2 miliar. “Kami akan ikut membantu. Karena apa yang terjadi di Taman Film adalah untuk kepentingan Persib juga, yakni ma syarakat yang nobar sekaligus memberikan dukungan kepada Persib Bandung,” ucapnya.
Dia pun berterima kasih kepada seluruh elemen masyarakat dan juga bobotoh yang tanpa henti memberikan dukungan dan loyal kepada Persib Bandung.
Dia berharap, Persib Bandung akan lebih berprestasi lagi di musim yang akan datang. “Kami sangat berterima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada mayarakat dan seluruh bobotoh,” pungkasnya.
Pantauan KORAN SINDO, sejumlah pohon yang berada di samping kanan taman, tampak rusak karena terinjak-injak. Padahal area tersebut bukan area untuk beraktivitas.
Melainkan arena hijau. Selain itu, bagian lantai yang dipasangi rumput sintetis ikut mengalami kerusakan. Meski tidak terlalu parah, namun cukup disayangkan. Di beberapa bagian terlihat terbakar bekas rokok. Padahal di taman tematik itu, tidak diperbolehkan merokok, karena material lantai yang mudah terbakar.
Sebelumnya, Kepala Dinas Permakaman dan Pertamanan (Diskamtam) Kota Bandung Arief Prasetya mengatakan, menyayangkan rusaknya taman yang baru saja di-launching pada September itu. "Pohon rusak, bunga-bunga diinjakinjak.
Saya tegur malah saya yang dimarahin,” ucap dia. Untuk diketahui, pem bangunan Taman Film menghabiskan anggaran Rp1,2 miliar, yang bersumber dari ban tuan pihak ketiga. Taman dengan luas 1.300 meter persegi, memiliki kapasitas 500 orang dengan kekuatan listrik 33.000 watt.
Taman ini juga dilengkapi videotron berukuran 4x8 meter. Mampu menampilkan gambar dengan kualitas terbaik. Meski begitu, Arief tetap mengizinkan acara nonton bareng di Taman Film pada laga final Indonesia Super League antara Persib melawan Persipura.
"Ya mau bagaimana lagi, kan ruang publik," ujarnya. Guna meminimalisir kerusakan, pihak sudah membuat peraturan saat nonton bareng d igelar. Sejumlah papan pemberitahuan dipasang disejum lah titik.
Mochamad Solehudin
Wali Kota Bandung Riwan Kamil mengaku menyesalkan rusaknya kondisi taman, terutama pepohonan. Kendati begitu, pria yang akrab disapa Emil ini, tidak ingin terlalu mempermasalahkan kerusakan taman yang berada di bawah Jembatan Pasupati itu.
Walaupunbanyaknya penonton yang menyaksikan laga pamungkas di ISL, membuat beberapa bagian taman rusak parah. Pohon dan bunga, yang berada di samping taman rusak karena ter injak-injak. "Aduh, pohon-pohon pada rusak," ujar Emil, saat ditemui di Pendopo, Jalan Dalem Kaum, kemarin.
Pemkot Bandung, lanjut dia, akan secepatnya memperbaiki Taman Film.
Apalagi taman itu banyak dikunjungi warga Kota Bandung. "Gak apa-apa, tinggal di perbaiki. Maklum sudah lama nunggu gelar. Jadi tumplek semua," ucap dia. Sementara itu, Direktur Marketing PT PBB Muhamad Farhan berjanji akan membantu memerbaiki Taman Film yang rusak. “Tentunya, kami akan ikut membantu memperbaiki taman itu,” katanya.
Langkah tersebut menurut Farhan, dilakukan sebagai bentuk kepedulian agar Bandung lebih baik. Apalagi, penyebab kerusakan salah satunya karena nobar Persib di taman yang menghabiskan anggaran Rp1,2 miliar. “Kami akan ikut membantu. Karena apa yang terjadi di Taman Film adalah untuk kepentingan Persib juga, yakni ma syarakat yang nobar sekaligus memberikan dukungan kepada Persib Bandung,” ucapnya.
Dia pun berterima kasih kepada seluruh elemen masyarakat dan juga bobotoh yang tanpa henti memberikan dukungan dan loyal kepada Persib Bandung.
Dia berharap, Persib Bandung akan lebih berprestasi lagi di musim yang akan datang. “Kami sangat berterima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada mayarakat dan seluruh bobotoh,” pungkasnya.
Pantauan KORAN SINDO, sejumlah pohon yang berada di samping kanan taman, tampak rusak karena terinjak-injak. Padahal area tersebut bukan area untuk beraktivitas.
Melainkan arena hijau. Selain itu, bagian lantai yang dipasangi rumput sintetis ikut mengalami kerusakan. Meski tidak terlalu parah, namun cukup disayangkan. Di beberapa bagian terlihat terbakar bekas rokok. Padahal di taman tematik itu, tidak diperbolehkan merokok, karena material lantai yang mudah terbakar.
Sebelumnya, Kepala Dinas Permakaman dan Pertamanan (Diskamtam) Kota Bandung Arief Prasetya mengatakan, menyayangkan rusaknya taman yang baru saja di-launching pada September itu. "Pohon rusak, bunga-bunga diinjakinjak.
Saya tegur malah saya yang dimarahin,” ucap dia. Untuk diketahui, pem bangunan Taman Film menghabiskan anggaran Rp1,2 miliar, yang bersumber dari ban tuan pihak ketiga. Taman dengan luas 1.300 meter persegi, memiliki kapasitas 500 orang dengan kekuatan listrik 33.000 watt.
Taman ini juga dilengkapi videotron berukuran 4x8 meter. Mampu menampilkan gambar dengan kualitas terbaik. Meski begitu, Arief tetap mengizinkan acara nonton bareng di Taman Film pada laga final Indonesia Super League antara Persib melawan Persipura.
"Ya mau bagaimana lagi, kan ruang publik," ujarnya. Guna meminimalisir kerusakan, pihak sudah membuat peraturan saat nonton bareng d igelar. Sejumlah papan pemberitahuan dipasang disejum lah titik.
Mochamad Solehudin
(bhr)