Kulonprogo Kembangkan Kopi Organik

Kamis, 06 November 2014 - 15:45 WIB
Kulonprogo Kembangkan Kopi Organik
Kulonprogo Kembangkan Kopi Organik
A A A
KULONPROGO - Anda penikmat kopi? Tidak salah jika mencoba sensasi kopi yang diproduksi petani kopi di kawasan Perbukitan Menoreh Kulonprogo.

Kopi yang diproduksi petani merupakan kopi organik yang diolah secara tradisional. Kopi Menoreh sebenarnya sudah diproduksi petani sejak masa lampau. Secara turun-temurun petani terus mengolah kopi ini. Hanya tanaman ini belum dirawat secara optimal sehingga produksinya belum maksimal. Ketua Kelompok Tani Mekar Tani Dusun Nglinggo, Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Teguh Kumoro mengatakan, ada dua jenis kopi yang dikembangkan, yakni arabica dan robusta.

Semua kopi ini dikembangkan secara organik, yaitu menggunakan pupuk kompos dan pupuk kandang. “Kami ingin kopi alami, maka kami gunakan pertanian organik tanpa pupuk kimiawi,” katanya. Kelompok tani ini memiliki lahan seluas 25 hektare. Pada 2010 lalu, mendapatkan bantuan dari pemerintah bibit kopi 25.000 batang. Setiap tahunnya petani sudah mampu memanen dengan produksi mencapai lima ton. Kopi yang sudah ditumbuk laku dijual seharga Rp20.000 per kilogram.

Untuk mendukung keberadaan desa wisata Nglinggo, petani kini mengolah dan mengemas kopi dalam kemasan ekonomis. Kopi ini dijual dalam paket wisata maupun terpisah. Untuk 100 gram kopi alami dibanderol dengan harga Rp- 15.000. “Wisatawan bisa ikut memanen sampai mengolah kopi dan siap saji,” ujarnya.

Kabid Perkebunan Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertanhut) Kulonprogo, Widiastuti mengatakan, produksi kopi Kulonprogo masih fluktuatif. Setiap hektarenya baru menghasilkan 8,5 kuintal kopi. Padahal potensi kopi ini diperkirakan bisa menghasilkan hingga 14 kuintal per hektare. “Kopi Kulonprogo adalah kopi organik, ini yang membuat produksi tidak bisa meningkat secara signifikan,” katanya.

Di Kabupaten Kulonprogo setidaknya ada empat kecamatan mampu menghasilkankopi, yakni di Kecamatan Samigaluh, Girimulyo, Pengasih, danNanggulan.

Kuntadi
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3361 seconds (0.1#10.140)