Bakar Sampah Plastik Hasilkan Minyak Tanah

Rabu, 05 November 2014 - 17:11 WIB
Bakar Sampah Plastik Hasilkan Minyak Tanah
Bakar Sampah Plastik Hasilkan Minyak Tanah
A A A
Pengelola sampah di TPA Sampah Banyuroto, Nanggulan, Kulonprogo, tidak hanya sukses menghasilkan kompos dan gas metana pengganti elpiji.

Bersama dengan Pusat Pengembangan Ekoregional Jawa (PPEJ), juga dilakukan pengolahan sampah plastik menjadi minyak tanah. Sampah plastik, selama ini menjadi kendala dalam pengolahan sampah komunal. Sebab, sampah organik telah dibusukkan dan mampu menghasilkan gas metan. Sedangkan sampah plastik sulit busuk meskipun usianya sudah beberapa tahun. Namun kini sampah itu diolah serta mampu menghasilkan minyak tanah dan bensin.

Pengolahan sampah menjadi minyak ini, dilakukan melalui alat yang disebut dengan destilator. Sampah plastik hasil pemilahan dimasukkan ke dalam tabung dan dikunci rapat. Selanjutnya sampah ini dibakar menggunakan api dari sisi bawah. Uap sampah inilah yang menjadi bahan bakar mudah terbakar. Minyak ini keluar melalui selang kecil dari proses penyulingan. “Hasilnya minyak tanah dan bensin. Tetapi karena bensin kadar oktannya tinggi, jadi yang keluar cukup sedikit,” kata Pengelola dan Penataan sampah TPAS Banyuroto Hendra Gustanto.

Untuk membuktikan kandungan minyaknya, Hendra menuangkan minyak yang berwarna hijau bening ini ke lantai dari cor beton. Dengan menggunakan korek gas, dia menyulut dan api langsung membesar. Menurutnya, pengolahan sampah plastik menjadi minyak ini tidak banyak menghasilkan residu. Hampir semua material sampah terbakar menjadi abu yang mengerak di tabung destilator. Alat untuk membakar sendiri memanfaatkan gas metan yang diproduksi dari sampah organik yang dibusukkan.

“Alat ini masih baru, belum tahu satu kilogram plastik bisa menghasilkan minyak berapa,” ujarnya. Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kulonprogo Suharjoko mengatakan, akan melakukan perhitungan nilai ekonomis minyak yang dihasilkan dengan material gas yang terpakai. Termasuk seberapa banyak minyak dihasilkan dari sampah plastik. Pemkab juga akan melakukan kajian terhadap kandungan minyak yang dihasilkan. Apakah nantinya bisa dimanfaatkan untuk bahan bakar layaknya solar, atau hanya seperti minyak tanah.

“Yang pasti ada nilai ekonomisnya, tetapi seperti apa, perlu kajian mendalam,” ucapnya. Dengan pemanfaatan dan pengolahan sampah menjadi metana dan minyak, akan menjadikan usia TPA sampah menjadi lebih tahan lama. Warga di sekitar lokasi pun mendapatkan program sosial dari keberadaan sampahsampah yang berhasil diolah.

Kuntadi
Kulonprogo
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5329 seconds (0.1#10.140)