TNI AL Buru Perompak Kapal MT Horison Maru
A
A
A
BATAM - Jajaran TNI AL terus memburu tujuh perompak bersenjata api yang beraksi di Kapal MT Horison Maru bermuatan ecorol 26 (muatan kimia kelas 3) 980 metrik ton di Perairan Kabil, Batam.
Sumber Sindonews mengatakan, ciri-ciri tujuh pelaku perompakan sudah diketahui berdasarkan keterangan dari nakhoda dan ABK kapal MT Horison Maru.
Selain itu, para pelaku merupakan spesialis perompak yang diduga sudah sering beraksi melakukan perompakan kapal di wilayah Batam dan Kepulauan Riau (Kepri).
"Pelaku itu profesional. Kami masih memburu para pelaku sesuai ciri-ciri yang disampaikan ABK kapal. Kemungkinan barang hasil kejahatan dijual ke pasar gelap Batam," ujar sumber tersebut, Rabu (5/11/2014).
Asisten Intelijen (Asintel) Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IV Tanjungpinang, Kolonel Laut (E) GP Handoko mengatakan pihaknya masih memburu pelaku perompakan kapal MT Horison Maru. "Kami masih memburu pelaku," kata Handoko Rabu (5/11/2014).
Disinggung apakah sudah mengantongi identitas pelaku dan senjata api yang digunakan, dia enggan berkomentar banyak dengan alasan penyelidikan. "Nanti kalau sudah ketangkap semua akan diketahui senjatanya apa," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, kapal MT Horison Maru bermuatan ecorol 26 (muatan imia kelas 3) 980 metrik ton dirompak 7 orang tak dikenal (OTK) bersenjata api di Perairan Batam.
Kapal dengan 12 anak buah kapal (ABK) itu berlayar dari Belawan, Sumatera Utara menuju Pelabuhan CPO, Kabil, Batam.
Perompak terjadi, Kamis 9 Oktober 2014 silam, sekitar pukul 04.30 WIB. Komplotan pelaku berhasil membawa barang jarahan dari kapal berbendera asing itu, di antaranya uang tunai Rp50 juta dan barang berharga lain senilai Rp70 juta serta dokumen kru kapal. Saat ini, kapal telah bertolak ke Pulau Jawa.
Sumber Sindonews mengatakan, ciri-ciri tujuh pelaku perompakan sudah diketahui berdasarkan keterangan dari nakhoda dan ABK kapal MT Horison Maru.
Selain itu, para pelaku merupakan spesialis perompak yang diduga sudah sering beraksi melakukan perompakan kapal di wilayah Batam dan Kepulauan Riau (Kepri).
"Pelaku itu profesional. Kami masih memburu para pelaku sesuai ciri-ciri yang disampaikan ABK kapal. Kemungkinan barang hasil kejahatan dijual ke pasar gelap Batam," ujar sumber tersebut, Rabu (5/11/2014).
Asisten Intelijen (Asintel) Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IV Tanjungpinang, Kolonel Laut (E) GP Handoko mengatakan pihaknya masih memburu pelaku perompakan kapal MT Horison Maru. "Kami masih memburu pelaku," kata Handoko Rabu (5/11/2014).
Disinggung apakah sudah mengantongi identitas pelaku dan senjata api yang digunakan, dia enggan berkomentar banyak dengan alasan penyelidikan. "Nanti kalau sudah ketangkap semua akan diketahui senjatanya apa," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, kapal MT Horison Maru bermuatan ecorol 26 (muatan imia kelas 3) 980 metrik ton dirompak 7 orang tak dikenal (OTK) bersenjata api di Perairan Batam.
Kapal dengan 12 anak buah kapal (ABK) itu berlayar dari Belawan, Sumatera Utara menuju Pelabuhan CPO, Kabil, Batam.
Perompak terjadi, Kamis 9 Oktober 2014 silam, sekitar pukul 04.30 WIB. Komplotan pelaku berhasil membawa barang jarahan dari kapal berbendera asing itu, di antaranya uang tunai Rp50 juta dan barang berharga lain senilai Rp70 juta serta dokumen kru kapal. Saat ini, kapal telah bertolak ke Pulau Jawa.
(sms)