Pemko Dorong Kompetensi Guru
A
A
A
MEDAN - Pemerintah Kota (Pemko) Medan mendukung pengembangan profesi guru dengan menghidupkan karya ilmiah. Kemauan guru menulis diyakini akan meningkatkan kompetensi dan wawasan guru.
Karya tulis merupakan syarat mutlak bagi guru, kepala sekolah, maupun pengawas sekolah. Tidak hanya syarat kenaikan golongan saja, namun demi peningkatan kualitas guru maupun pendidikan. Hal itu disampaikan Sekda Kota Medan, Syaiful Bahri Lubis, ketika membuka pendidikan kilat (diklat) karya ilmiah bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah tingkat SD dan SMP di lingkungan Pemko Medan, kemarin.
Kata Syaiful, karya ilmiah sudah menjadi syarat kenaikan pangkat guru dari golongan III/B ke III/C. Langkah ini dilakukan agar para guru lebih giat menulis karya ilmiah. Kemudian diteruskan dengan penerbitan jurnaljurnal yang menampung karya ilmiah para guru.
Mantan kepala Bappeda Kota Medan ini mengakui, karya tulis memang tidak mudah mengingat beban kerja tenaga pendidik yang besar dan berat. Baik dalam proses belajar mengajar maupun perannya dalam masyarakat. Mau tidak mau, tenaga pendidik harus mempunyai kemampuan membuat karya ilmiah sebagai persyaratan naik pangkat maupun golongan.
“Untuk itu diklat ini diadakan dalam rangka merangsang guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah. Meneliti dan menyusun karya ilmiah yang baik di bidang pendidikan dan dapat diaplikasikan untuk meningkatkan pendidikan, terutama pendidikan di Kota Medan,” ujar Syaiful didampingi Asisten Umum Setdakot Medan, Ikhwan Habibi Daulay.
Kepada peserta diklat, Syaiful mengingatkan agar benarbenar mengikuti pelatihan ini dengan serius dan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh. Harapannya adalah meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Medan. Sebab, pendidikan mempunyai peranan besar dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) berkualitas.
Tahun 2015, Indonesia akan menghadapi ASEAN Economic Community, dimana negaranegara ASEAN bebas melakukan perdagangan, termasuk tenaga kerja asing yang ingin mencari pekerjaan di Kota Medan. Dengan demikian, tenaga pendidik harus meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan informasinya.
Kepala Kantor Pendidikan dan pelatihan Kota Medan, Fakhruddin, menjelaskan, tujuan diklat ini untuk meningkatkan kompetensi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah dalam penelitian, terutama penelitian tindakan kelas dan penelitian tindakan sekolah. Di samping itu, merangsang para guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah untuk menulis dan meneliti.
Diklat ini berlangsung pada 3-19 November 2014, diikuti 60 peserta terdiri dari guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah tingkat SD dan SMP di lingkungan Pemko Medan. Tenaga pengajar didatangkan dari Ditjen Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, ditambah pejabat dari Pemko Medan yang berkompeten dan berpengalaman di bidangnya.
Sebelum proses pembelajaran, dilaksanakan prates guna mengetahui kemampuan awal peserta pada saat mengikuti diklat. Skenario pembelajaran dengan menggunakan sistem in class on the job training (praktik di sekolah masing-masing) dan presentasi hasil on the job di akhir pembelajaran. ??lia anggia nasution
Karya tulis merupakan syarat mutlak bagi guru, kepala sekolah, maupun pengawas sekolah. Tidak hanya syarat kenaikan golongan saja, namun demi peningkatan kualitas guru maupun pendidikan. Hal itu disampaikan Sekda Kota Medan, Syaiful Bahri Lubis, ketika membuka pendidikan kilat (diklat) karya ilmiah bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah tingkat SD dan SMP di lingkungan Pemko Medan, kemarin.
Kata Syaiful, karya ilmiah sudah menjadi syarat kenaikan pangkat guru dari golongan III/B ke III/C. Langkah ini dilakukan agar para guru lebih giat menulis karya ilmiah. Kemudian diteruskan dengan penerbitan jurnaljurnal yang menampung karya ilmiah para guru.
Mantan kepala Bappeda Kota Medan ini mengakui, karya tulis memang tidak mudah mengingat beban kerja tenaga pendidik yang besar dan berat. Baik dalam proses belajar mengajar maupun perannya dalam masyarakat. Mau tidak mau, tenaga pendidik harus mempunyai kemampuan membuat karya ilmiah sebagai persyaratan naik pangkat maupun golongan.
“Untuk itu diklat ini diadakan dalam rangka merangsang guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah. Meneliti dan menyusun karya ilmiah yang baik di bidang pendidikan dan dapat diaplikasikan untuk meningkatkan pendidikan, terutama pendidikan di Kota Medan,” ujar Syaiful didampingi Asisten Umum Setdakot Medan, Ikhwan Habibi Daulay.
Kepada peserta diklat, Syaiful mengingatkan agar benarbenar mengikuti pelatihan ini dengan serius dan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh. Harapannya adalah meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Medan. Sebab, pendidikan mempunyai peranan besar dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) berkualitas.
Tahun 2015, Indonesia akan menghadapi ASEAN Economic Community, dimana negaranegara ASEAN bebas melakukan perdagangan, termasuk tenaga kerja asing yang ingin mencari pekerjaan di Kota Medan. Dengan demikian, tenaga pendidik harus meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan informasinya.
Kepala Kantor Pendidikan dan pelatihan Kota Medan, Fakhruddin, menjelaskan, tujuan diklat ini untuk meningkatkan kompetensi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah dalam penelitian, terutama penelitian tindakan kelas dan penelitian tindakan sekolah. Di samping itu, merangsang para guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah untuk menulis dan meneliti.
Diklat ini berlangsung pada 3-19 November 2014, diikuti 60 peserta terdiri dari guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah tingkat SD dan SMP di lingkungan Pemko Medan. Tenaga pengajar didatangkan dari Ditjen Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, ditambah pejabat dari Pemko Medan yang berkompeten dan berpengalaman di bidangnya.
Sebelum proses pembelajaran, dilaksanakan prates guna mengetahui kemampuan awal peserta pada saat mengikuti diklat. Skenario pembelajaran dengan menggunakan sistem in class on the job training (praktik di sekolah masing-masing) dan presentasi hasil on the job di akhir pembelajaran. ??lia anggia nasution
(ftr)