Lima Perampok Brankas Masih Berkeliaran
A
A
A
SURABAYA - Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya masih memburu lima anggota komplotan perampok PT Andalan Pacific Samudra (APS) di Jalan Perak Barat 203. Sementara empat pelaku lainnya sudah berhasil ditangkap.
Empat pelaku yang berhasil ditangkap adalah Wanabis Sitohang alias Mr, 28, warga Ninggolan Hutaharit, Toba Samosir, David Usman alias Gultom, 38, warga Tapanuli Utara Medan, Jerico Butar Butar alias Erico Si Butar Butar, 32, warga Harjosari Medan, dan Dedy Suheri alias Aseng, 45, warga kompleks BTN Medan Labuhan, Medan.
Dari empat pelaku itu, dua di antaranya residivis yang kabur dari Lapas Kota Baru, Kalimantan Selatan. mereka adalah Wanabis Sitohang dan David Usman alias Gultom. Gultom diketahui otak perampokan ditangkap di Sampang Madura. Sementara Wanabis diamankan di daerah Pemalang, Jateng.
Dua orang, yaitu Jerico Butar Butar dan Dedy Suheri alias Aseng ditangkap di depan Hotel and Spa Cosmo, Jalan Embong Malang, Surabaya. Dari hasil penelusuran penyidik diketahui keempat pelaku adalah perampok spesialis brankas yang beraksi antarprovinsi. Sementara Aseng berperan sebagai surveyor daerah.
Berdasarkan hasil penyelidikan, aksi perampokan di PT APS dilakukan sembilan orang. Namun yang berhasil tertangkap di CCTV hanya enam orang, dua di antaranya tidak tertangkap CCTV dan satu orang tidak ikut di lokasi karena sebagai surveyor lapangan. Dengan tertangkapnya empat orang pelaku, maka saat ini masih ada lima pelaku yang DPO.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Aris Syahbudin mengatakan, lima orang yang masih DPO, yaitu HN, LI, AL, PPN, dan SR alias Bro. “Setelah peristiwa perampokan itu, kami langsung membentuk tim khusus dan berkoordinasi dengan Direktorat Reskrimum Polda Jatim dan Sat Reskrim Polrestabes Surabaya. Mereka berkolaborasi mengevaluasi dan olah (TKP),” katanya.
Dia juga mengatakan, berdasarkan rekaman CCTV, pihaknya langsung mengembangkan. Hasilnya diketahui komplotan itu adalah perampok spesialis brankas. “Aseng bertugas sebagai surveyor mencari dan mempelajari lokasi sasaran, kemudian melaporkan hasil investigasinya kepada Gultom dan H (DPO),” katanya.
Seperti diketahui, komplotan perampok ini menjarah di PT Andalan Pacific Samudra (APS) di Jalan Raya Perak Barat, Selasa (28/10) sekitar pukul 02.30 WIB. Mereka masuk ke kantor melalui pintu belakang. Mereka langsung melumpuhkan sekuriti Eko Suterto, 23, warga Deket, Lamongan, yang saat itu jaga di pos satpam lantai 1.
Mereka juga melumpuhkan tiga orang karyawan lainnya, yaitu Widodo Siswoko, Subur, dan Yafet Maala, yang saat itu sedang tidur di lantai atas. Mereka semua diikat, diplester mulutnya, disekap, dan dimasukkan sebuah ruangan. Komplotan perampok itu berhasil membawa brankas berisi uang tunai rupiah dan USD, emas batangan 2 kg, 27 BPKB mobil, uang tunai, surat rumah, berlian, dua unit motor, dan lima ponsel.
Diperkirakan kerugian mencapai Rp10 miliar. Para perampok juga merampas menggasak dompet milik Widodo (driver) berisi uang tunai Rp3.015.000 serta surat penting dan dompet milik Yafed berisi uang Rp1 juta.
Lutfi Yuhandi
Empat pelaku yang berhasil ditangkap adalah Wanabis Sitohang alias Mr, 28, warga Ninggolan Hutaharit, Toba Samosir, David Usman alias Gultom, 38, warga Tapanuli Utara Medan, Jerico Butar Butar alias Erico Si Butar Butar, 32, warga Harjosari Medan, dan Dedy Suheri alias Aseng, 45, warga kompleks BTN Medan Labuhan, Medan.
Dari empat pelaku itu, dua di antaranya residivis yang kabur dari Lapas Kota Baru, Kalimantan Selatan. mereka adalah Wanabis Sitohang dan David Usman alias Gultom. Gultom diketahui otak perampokan ditangkap di Sampang Madura. Sementara Wanabis diamankan di daerah Pemalang, Jateng.
Dua orang, yaitu Jerico Butar Butar dan Dedy Suheri alias Aseng ditangkap di depan Hotel and Spa Cosmo, Jalan Embong Malang, Surabaya. Dari hasil penelusuran penyidik diketahui keempat pelaku adalah perampok spesialis brankas yang beraksi antarprovinsi. Sementara Aseng berperan sebagai surveyor daerah.
Berdasarkan hasil penyelidikan, aksi perampokan di PT APS dilakukan sembilan orang. Namun yang berhasil tertangkap di CCTV hanya enam orang, dua di antaranya tidak tertangkap CCTV dan satu orang tidak ikut di lokasi karena sebagai surveyor lapangan. Dengan tertangkapnya empat orang pelaku, maka saat ini masih ada lima pelaku yang DPO.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Aris Syahbudin mengatakan, lima orang yang masih DPO, yaitu HN, LI, AL, PPN, dan SR alias Bro. “Setelah peristiwa perampokan itu, kami langsung membentuk tim khusus dan berkoordinasi dengan Direktorat Reskrimum Polda Jatim dan Sat Reskrim Polrestabes Surabaya. Mereka berkolaborasi mengevaluasi dan olah (TKP),” katanya.
Dia juga mengatakan, berdasarkan rekaman CCTV, pihaknya langsung mengembangkan. Hasilnya diketahui komplotan itu adalah perampok spesialis brankas. “Aseng bertugas sebagai surveyor mencari dan mempelajari lokasi sasaran, kemudian melaporkan hasil investigasinya kepada Gultom dan H (DPO),” katanya.
Seperti diketahui, komplotan perampok ini menjarah di PT Andalan Pacific Samudra (APS) di Jalan Raya Perak Barat, Selasa (28/10) sekitar pukul 02.30 WIB. Mereka masuk ke kantor melalui pintu belakang. Mereka langsung melumpuhkan sekuriti Eko Suterto, 23, warga Deket, Lamongan, yang saat itu jaga di pos satpam lantai 1.
Mereka juga melumpuhkan tiga orang karyawan lainnya, yaitu Widodo Siswoko, Subur, dan Yafet Maala, yang saat itu sedang tidur di lantai atas. Mereka semua diikat, diplester mulutnya, disekap, dan dimasukkan sebuah ruangan. Komplotan perampok itu berhasil membawa brankas berisi uang tunai rupiah dan USD, emas batangan 2 kg, 27 BPKB mobil, uang tunai, surat rumah, berlian, dua unit motor, dan lima ponsel.
Diperkirakan kerugian mencapai Rp10 miliar. Para perampok juga merampas menggasak dompet milik Widodo (driver) berisi uang tunai Rp3.015.000 serta surat penting dan dompet milik Yafed berisi uang Rp1 juta.
Lutfi Yuhandi
(ftr)