Bali Mengalami Kekeringan

Minggu, 02 November 2014 - 04:31 WIB
Bali Mengalami Kekeringan
Bali Mengalami Kekeringan
A A A
BALI - Warga Klungkung, Bali, dilanda kekeringan hebat. Untuk mendapatkan pasokan air bersih, warga harus membeli air yang dijual pertangki Rp150 ribu. Dalam sebulan, warga harus mengeluarkan uang Rp1,2 juta untuk air bersih.

"Kami hampir setiap bulan menghabiskan uang sekitar Rp1,2 juta untuk membeli air, maka di sini saya menyampaikan kepada Gubernur Pastika untuk mencari solusi yang kami hadapi," kata Wayan Sukasta, warga Desan Ped, Nusa Penida Klungkung, Sabtu (2/11/2014).

Menanggapi keluhan warganya tersebut, Gubernur Bali I Made Mangku Pastika menyatakan, sumber air yang dimiliki Provinsi Bali saat ini adalah SPAM Penet.

"Baru satu mesin yang berfungsi mengalirkan air 300 liter per detik, yang terpakai hanya 90 liter per detik, sehingga masih terdapat 210 liter per detik yang belum dimanfaatkan," terangnya.

Sedangkan untuk SPAM Petanu, dia melanjutkan, sudah dibuatkan ke PDAM Tabanan, Gianyar, dan Badung, namun saat ini sering mengalami masalah di PDAM sehingga seringkali tidak sampai di rumah masyarakat.

"Sumber kemiskinan itu adalah air, kalau sudah tidak ada air, pasti miskin, oleh sebabnya kita akan benar-benar memanfaatkan dan kelola dua SPAM yang kita miliki, sehingga benar-benar sampai di tempat-tempat yang membutuhkan air seperti Nusa Penida, Buleleng dan lain-lain," terangnya.

Selain itu, Pastika juga mengimbau agar masyarakat Bali yang di daerahnya mengalami kekurangan pangan, hendaknya membuat laporan dan pernyataan ke Pemprov Bali agar bisa cepat dilakukan tindakan.

"Gubernur punya cadangan beras sekitar 200 ton, bupati atau wali kota pun sama punya cadangan beras, kepala desa harus berani menyatakan kebenaran yang ada di desanya, jangan malu karena daerahnya kekurangan pangan," pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5978 seconds (0.1#10.140)