Tim Gabungan Lumpuhkan Kelompok Teroris
A
A
A
PALEMBANG - Sekelompok orang yang diduga teroris dilumpuhkan tim gabungan kepolisian, TNI AD dan AL, Dirjen Perhubungan Laut dan keamanan Pertamina di terminal khusus Pertami na, Sungai Gerong, kemarin.
Kelompok tersebut ditengarai ingin melum puhkan operasional kilang Pertamina Refinery Unit(RU) III Plaju.
Peristiwa tersebut merupakan bagian dari latihan kesiapan dan ke sigapan tim personel gabungan da lam mengimplementasikan International Ships and Port Secu rities (ISPS) Code, atau stan dar pe ng ama n an perkapalan dan pelabuhan.
“Pelaksanaan Drill and Exercise ISPS Code dilakukan selama 3 hari dengan mengikutsertakan 16 kapal. Mulai dari pelatihan dan sosialisasi kepada para personel dan pekerja fasilitas pelabuhan serta simulasi Exercise di atas meja (Table Top/Floor Game) dan diakhiri dengan gelar Drill and Exercise secara total yang dikombinasikan dengan latihan respons keadaan darurat penanggula ngan kebakaran dan tumpahan minyak,” kata General Manager Pertamina RU III Mahendrata Sudibja.
Latihan ini melibatkan 350 pekerja Pertamina dari RU III dan MOR II serta 117 personel eksternal dari Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan, Satbrimob Pol da Sumsel, Lanal, Polresta, Ko dim 0418 serta SAR Palembang. Latihan di Tersus Migas Plaju Su ngai Gerong ini merupakan ke giatan ketiga yang digelar Per tamina RU III Plaju. “Implementasi ISPS Code di Tersus Migas Plaju Sungai Ge rong ini dilakukan karena Tersus ter sebut merupakan salah satu Tersus Pertamina yang berinteraksi dan melayani pelayaran interna sional dalam proses bisnisnya,” terang Mahendrata.
Mahendrata menuturkan, tantangan dalam aspek kesela mat an tidak hanya mencakup ke berlangsungan operasional ki lang dalam pengolahan minyak belaka. Namun, terintegrasi dalam keseluruh an rantai bisnis, termasuk aspek keamanan kapal (ships) dan fasilitas pelabuhan (port facility) yang berperan dalam rantai distribusi minyak dan produk.
“Dermaga harus memenuhi stan dar yang ditetapkan. Tiap tahun sertifikasi dievaluasi pihak ber kompeten. Alhamdulillah, hing ga ki ni kapal-kapal milik Perta mina te lah diterima di berbagai pelabuh an dunia yang comply pada ISPS Co de,” ujar Mahendrata seraya menyatakan, RU III melakukan pengolah an minyak sekitar 90.000 barel per hari.
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Dirjen Perhubungan Laut Tri Yuswoyo menambahkan, peraturan ter kait pem berlakuan ISPS Code dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan melalui Keputusan Menteri Perhubungan No 33 Tahun 2003.
“Sertifikasi ISPS Code dinilai sa ngat penting bagi keberlangsungan bisnis ke depan. Sebab ISPS Code merupakan standardisasi kode internasional keaman an kegiatan perkapalan dan pelabuhan yang menjadi syarat layak atau tidaknya sebuah kapal dan pelabuhan untuk dapat melaksanakan interaksi kegiatan pelayaran internasional,” jelasnya.
Darfian jaya suprana
Kelompok tersebut ditengarai ingin melum puhkan operasional kilang Pertamina Refinery Unit(RU) III Plaju.
Peristiwa tersebut merupakan bagian dari latihan kesiapan dan ke sigapan tim personel gabungan da lam mengimplementasikan International Ships and Port Secu rities (ISPS) Code, atau stan dar pe ng ama n an perkapalan dan pelabuhan.
“Pelaksanaan Drill and Exercise ISPS Code dilakukan selama 3 hari dengan mengikutsertakan 16 kapal. Mulai dari pelatihan dan sosialisasi kepada para personel dan pekerja fasilitas pelabuhan serta simulasi Exercise di atas meja (Table Top/Floor Game) dan diakhiri dengan gelar Drill and Exercise secara total yang dikombinasikan dengan latihan respons keadaan darurat penanggula ngan kebakaran dan tumpahan minyak,” kata General Manager Pertamina RU III Mahendrata Sudibja.
Latihan ini melibatkan 350 pekerja Pertamina dari RU III dan MOR II serta 117 personel eksternal dari Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan, Satbrimob Pol da Sumsel, Lanal, Polresta, Ko dim 0418 serta SAR Palembang. Latihan di Tersus Migas Plaju Su ngai Gerong ini merupakan ke giatan ketiga yang digelar Per tamina RU III Plaju. “Implementasi ISPS Code di Tersus Migas Plaju Sungai Ge rong ini dilakukan karena Tersus ter sebut merupakan salah satu Tersus Pertamina yang berinteraksi dan melayani pelayaran interna sional dalam proses bisnisnya,” terang Mahendrata.
Mahendrata menuturkan, tantangan dalam aspek kesela mat an tidak hanya mencakup ke berlangsungan operasional ki lang dalam pengolahan minyak belaka. Namun, terintegrasi dalam keseluruh an rantai bisnis, termasuk aspek keamanan kapal (ships) dan fasilitas pelabuhan (port facility) yang berperan dalam rantai distribusi minyak dan produk.
“Dermaga harus memenuhi stan dar yang ditetapkan. Tiap tahun sertifikasi dievaluasi pihak ber kompeten. Alhamdulillah, hing ga ki ni kapal-kapal milik Perta mina te lah diterima di berbagai pelabuh an dunia yang comply pada ISPS Co de,” ujar Mahendrata seraya menyatakan, RU III melakukan pengolah an minyak sekitar 90.000 barel per hari.
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Dirjen Perhubungan Laut Tri Yuswoyo menambahkan, peraturan ter kait pem berlakuan ISPS Code dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan melalui Keputusan Menteri Perhubungan No 33 Tahun 2003.
“Sertifikasi ISPS Code dinilai sa ngat penting bagi keberlangsungan bisnis ke depan. Sebab ISPS Code merupakan standardisasi kode internasional keaman an kegiatan perkapalan dan pelabuhan yang menjadi syarat layak atau tidaknya sebuah kapal dan pelabuhan untuk dapat melaksanakan interaksi kegiatan pelayaran internasional,” jelasnya.
Darfian jaya suprana
(ars)