Modal Persiba
A
A
A
BANTUL - Persiba Bantul mempunyai potensi menjadi tim tangguh dan kembali disegani dalam mengikuti Kompetisi Liga Indonesia musim 2015.
Paling tidak modal awal itu sudah ada, yaitu mempunyai stadion yang berkapasitas sekitar 25.000 penonton dan fasilitas penunjang lain.
Hal tersebut dikatakan Asisten Pelatih Persiba Didik Listiyantara. Menurut dia, faktor ini juga yang membuatnya masih ingin bertahan di Laskar Sultan Agung musim 2015. ”Persiba mempunyai modal itu, tinggal nanti bagaimana cara kami mengolahnya,” kata Didik kemarin.
Dia mengatakan, perlu adanya suatu persiapan lebih matang dalam menghadapi kompetisi kasta kedua Liga Indonesia nanti. Minimal, 10 minggu mulai pembentukan tim, hingga mematangkan skuadnya. ”Idealnya seperti itu memang. Divisi Utama merupakan kompetisi yang juga panjang,” katanya.
Apalagi, melihat tim-tim Divisi Utama musim 2014 ini yang masuk pada babak 8 besar banyak ditempati tim kuat. Seperti PSS Sleman dan PSIS Semarang yang belum lama ini terkena sanksi diskualifikasi karena melakukan sepak bola gajah. Atau juga tim seperti Persis Solo Martapura FC, juga cukup dirasanya kuat.
Musim 2015 Didik menilai sulit diprediksi karena sudah menjadi karakter klub sepak bola tidak stabil. Bongkar-pasang tim hampir selalu dilakukan dengan persentase mencapai 100%. Hanya, tim-tim elite saja yang mengubah sedikit skuadnya ketika bergantian musim.
”Sangat sulit diprediksi. Musim ini tangguh, musim depan terdegradasi. Tidak stabil memang, banyak bongkar-pasang. Hanya tim elite yang tidak banyak pergantian seperti Persipura Jayapura. Jadi, untuk memetakan lawan, kami masih sulit,” ucapnya.
Terpisah, Sekretaris Persiba Wikan Werdho Kisworo mengatakan keinginannya musim depan, skuad bisa tetap diperhitungkan tim lain. Bahkan, ada ambisi kembali ke kasta tertinggi Liga Indonesia, Indonesia Super League (ISL) setelah pada musim ini skuad terdegradasi. ”Siapa sihyang tidak berprestasi timnya, apalagi kembali ke ISL,” ucapnya.
Masalahnya, berbicara masalah target promosi, masih cukup jauh. Persoalan tunggakan gaji pemain dan pelatih musim ini masih belum selesai. ”Kemungkinan baru November ini bisa diselesaikan menggunakan dana subsidi dari PT Liga Indonesia. Setelah itu akan kami pikirkan persiapan tim untuk musim depan. Sekitar akhir November atau Desember,” katanya.
Ridho hidayat
Paling tidak modal awal itu sudah ada, yaitu mempunyai stadion yang berkapasitas sekitar 25.000 penonton dan fasilitas penunjang lain.
Hal tersebut dikatakan Asisten Pelatih Persiba Didik Listiyantara. Menurut dia, faktor ini juga yang membuatnya masih ingin bertahan di Laskar Sultan Agung musim 2015. ”Persiba mempunyai modal itu, tinggal nanti bagaimana cara kami mengolahnya,” kata Didik kemarin.
Dia mengatakan, perlu adanya suatu persiapan lebih matang dalam menghadapi kompetisi kasta kedua Liga Indonesia nanti. Minimal, 10 minggu mulai pembentukan tim, hingga mematangkan skuadnya. ”Idealnya seperti itu memang. Divisi Utama merupakan kompetisi yang juga panjang,” katanya.
Apalagi, melihat tim-tim Divisi Utama musim 2014 ini yang masuk pada babak 8 besar banyak ditempati tim kuat. Seperti PSS Sleman dan PSIS Semarang yang belum lama ini terkena sanksi diskualifikasi karena melakukan sepak bola gajah. Atau juga tim seperti Persis Solo Martapura FC, juga cukup dirasanya kuat.
Musim 2015 Didik menilai sulit diprediksi karena sudah menjadi karakter klub sepak bola tidak stabil. Bongkar-pasang tim hampir selalu dilakukan dengan persentase mencapai 100%. Hanya, tim-tim elite saja yang mengubah sedikit skuadnya ketika bergantian musim.
”Sangat sulit diprediksi. Musim ini tangguh, musim depan terdegradasi. Tidak stabil memang, banyak bongkar-pasang. Hanya tim elite yang tidak banyak pergantian seperti Persipura Jayapura. Jadi, untuk memetakan lawan, kami masih sulit,” ucapnya.
Terpisah, Sekretaris Persiba Wikan Werdho Kisworo mengatakan keinginannya musim depan, skuad bisa tetap diperhitungkan tim lain. Bahkan, ada ambisi kembali ke kasta tertinggi Liga Indonesia, Indonesia Super League (ISL) setelah pada musim ini skuad terdegradasi. ”Siapa sihyang tidak berprestasi timnya, apalagi kembali ke ISL,” ucapnya.
Masalahnya, berbicara masalah target promosi, masih cukup jauh. Persoalan tunggakan gaji pemain dan pelatih musim ini masih belum selesai. ”Kemungkinan baru November ini bisa diselesaikan menggunakan dana subsidi dari PT Liga Indonesia. Setelah itu akan kami pikirkan persiapan tim untuk musim depan. Sekitar akhir November atau Desember,” katanya.
Ridho hidayat
(ars)