Polisi Tangkap Guru Cabul

Jum'at, 31 Oktober 2014 - 16:19 WIB
Polisi Tangkap Guru Cabul
Polisi Tangkap Guru Cabul
A A A
BANDUNG - Polisi akhirnya menangkap guru honorer berinisial N alias C, 53, yang melakukan tindakan cabul terhadap sekitar 13 siswa dan siswi di sa lah satu SMP swasta di Kota Bandung.

Sebelum di tangkap, guru ters ebut sempat kabur dan mengaku menenangkan diri ke Banten dan Cianjur. Pencabulan yang dilakukan guru honorer yang sudah mengajar selama tujuh tahun itu ter ungkap setelah adanya lapor an dari orang tua siswi kepada pihak kepolisian, pada 20 September lalu. “Orang tua siswa melaporkan ke Polrestabes terkait putrinya yang mendapatkan perlakuan cabul dari seorang guru be rinisial N di salah satu SMP di Kota Bandung,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Mokhamad Ngajib saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, kemarin.

Atas laporan tersebut, unit PPA Polrestabes Bandung lalu melakukan penyelidikan. Setelah dilakukan penangkapan terhadap tersangka, polisi lalu mendapatkan laporan yang sa ma dari orang tua lainnya. “Jadi ternyata setelah dilakukan pemeriksaan, korbannya tak hanya satu tapi ada 13 orang,” ujarnya. Aksi cabul N ini tergolong nekat, karena dilakukan di ruang kelas pada saat jam istirahat atau ketika jam pelajaran kosong. “Dilakukannya di kelas pada saat jam kosong. Tapi tidak ada yang disetubuhi,” ujar dia.

Menurut dia, modus yang dilakukan tersangka yaitu berpura-pura bisa meramal. “Tersangka memanggil siswi perempuan dengan janji akan di ramal, namun akhirnya diraba bagian payudara dan dekat daerah vital,” tuturnya. Menurut Ngajib, aksi pencabulan itu dilakukan selam Sep tember 2014. Bahkan tersangka sempat melarikan diri, namun berhasil ditangkap pada 29 November 2014 lalu di daerah Cianjur.

Akibat per buatannya, N yang telah mendekam di tahanan Polrestabes Bandung ini dikenakan pasal 82 UU RI No 23/2002 tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 287. “An cam an hukuman penjaranya di atas 5 tahun,” pungkas Ngajib. Sementara itu, N mengaku khilaf telah melakukan perbuatan tak senonoh tersebut. Dia tak menepis jika ramal annya tersebut hanya modus. Pria bertubuh pendek ini pun memanggil murid yang mau konsultasi atau curhat.

“Saya awalnya cuman bantu menyembuhkan. Saya cuma pegang dada murid, terus baca doa. Murid juga harus berdoa biar masalah yang dihadapi bisa beres. Kalau yang sakit, ya bisa segera sembuh,” tuturnya. Ketika disinggung merabaraba payudara dan selang kangan korban, tersangka mengaku khilaf.

Tapi korbannya enggak banyak, hanya lima orang,” katanya. Sejak kasus ini terdengar dilingkungan sekolah, tersangka tak diketahui keberadaanya. “Saya enggak kabur, hanya menenangkan diri. Waktu itu saya sempat ziarah ke Banten dan Cianjur,” tuturnya.

Agie permadi
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6507 seconds (0.1#10.140)