Warga Palembang Keluhkan Pemadaman Listrik Bergilir
A
A
A
PALEMBANG - Pemadaman listrik secara bergilir terjadi di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Hal itu disebabkan PLN cabang Palembang mengalami defisit pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Borang.
Ika Wahyuni, warga Sematang Borang mengatakan, pemadaman listrik bergilir sudah terjadi di rumahnya sejak Rabu (29/10/2014). Kemarin, pemadaman listrik berlangsung cukup lama yakni mulai pukul 11.00-17.00 WIB. Pemadaman itu juga mempengaruhi aktivitas rumah tangganya sehari-hari. Bahkan, akibat pemadaman listrik, pasokan air bersih yang seharusnya mengalir pada siang hari menjadi mati.
"Mati lampu terus, sudah dua hari ini mati lampu. Rabu kemarin, mati lampunya dari siang hingga sore, akibatnya tidak mendapatkan air. Sementara hari ini, kembali listrik padam," ujarnya, Kamis (30/10/2014).
Pemadaman listrik ini, kata Ika, mempengaruhi usaha kue yang dia lakoni. Beberapa aktivitas usaha yang seharusnya dilakukan pada siang hari, terpaksa dilakukan malam hari. "Sudah dua hari ini mati terus, jadinya susah. Selain air ledeng mati, mesin-mesin lain tidak bisa dihidupkan," tandasnya.
Keluhan pemadaman juga diungkapkan Irma. Salah satu pegawai di Kelurahan Sei Selincah, Kecamatan Kalidoni, ini mengatakan, beberapa pekerjaan administrasi kantor menjadi tidak bisa dilaksanakan akibat listrik padam. Karena itu, banyak kerjaan yang tertunda, termasuk pelayanan terhadap masyaarakat.
"Iya, dua hari ini listrik padam terus, terutama di saat jam-jam kerja. Pemadaman listrik ini juga membuat banyak pekerjaan tertunda. Baru pukul 13.00 WIB tadi listrik menyala," katanya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Rayon PLN Kenten Nur mengatakan, saat ini PLN cabang Kota Palembang sedang mengalami defisit akibat kerusakan pada Pembangkit Tenaga Listrik Gas (PLTG) Borang. Menurutnya, salah satu pipa AGT Borang terjadi ledakan. Akibatnya, terjadi defisit listrik hingga mencapai 120-150 Mega Watt (MW).
"Kondisi itulah yang mengharuskan PLN Cabang Palembang melakukan pemadaman bergilir setiap tiga jam," katanya.
Ika Wahyuni, warga Sematang Borang mengatakan, pemadaman listrik bergilir sudah terjadi di rumahnya sejak Rabu (29/10/2014). Kemarin, pemadaman listrik berlangsung cukup lama yakni mulai pukul 11.00-17.00 WIB. Pemadaman itu juga mempengaruhi aktivitas rumah tangganya sehari-hari. Bahkan, akibat pemadaman listrik, pasokan air bersih yang seharusnya mengalir pada siang hari menjadi mati.
"Mati lampu terus, sudah dua hari ini mati lampu. Rabu kemarin, mati lampunya dari siang hingga sore, akibatnya tidak mendapatkan air. Sementara hari ini, kembali listrik padam," ujarnya, Kamis (30/10/2014).
Pemadaman listrik ini, kata Ika, mempengaruhi usaha kue yang dia lakoni. Beberapa aktivitas usaha yang seharusnya dilakukan pada siang hari, terpaksa dilakukan malam hari. "Sudah dua hari ini mati terus, jadinya susah. Selain air ledeng mati, mesin-mesin lain tidak bisa dihidupkan," tandasnya.
Keluhan pemadaman juga diungkapkan Irma. Salah satu pegawai di Kelurahan Sei Selincah, Kecamatan Kalidoni, ini mengatakan, beberapa pekerjaan administrasi kantor menjadi tidak bisa dilaksanakan akibat listrik padam. Karena itu, banyak kerjaan yang tertunda, termasuk pelayanan terhadap masyaarakat.
"Iya, dua hari ini listrik padam terus, terutama di saat jam-jam kerja. Pemadaman listrik ini juga membuat banyak pekerjaan tertunda. Baru pukul 13.00 WIB tadi listrik menyala," katanya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Rayon PLN Kenten Nur mengatakan, saat ini PLN cabang Kota Palembang sedang mengalami defisit akibat kerusakan pada Pembangkit Tenaga Listrik Gas (PLTG) Borang. Menurutnya, salah satu pipa AGT Borang terjadi ledakan. Akibatnya, terjadi defisit listrik hingga mencapai 120-150 Mega Watt (MW).
"Kondisi itulah yang mengharuskan PLN Cabang Palembang melakukan pemadaman bergilir setiap tiga jam," katanya.
(zik)