Rumah Dinas DPRD Batubara Telantar
A
A
A
BATUBARA - Sejak pembangunannya tuntas tahun 2012 lalu, tiga rumah dinas pimpinan DPRD Kabupaten Batubara tidak pernah ditempati. Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Batubara untuk pembangunan tersebut terkesan mubazir.
Pantauan Rabu (29/10), kondisi tiga unit rumah dinas masing-masing untuk ketua dan dua unit untuk wakil ketua DPRD sangat memprihatinkan. Rerumputan tumbuh tinggi di pinggir tembok, lantai dan kaca dipenuhi debu. Akses jalan menuju rumah pun terlihat rusak. Begitu juga tanaman yang berada di sekitar pekarangan rumah dinas tumbuh tidak terawat.
Kondisi ini mendapat sorotan dari tokoh masyarakat Kabupaten Batubara. Salah satunya Sutan Aminuddin yang menyayangkan para pimpinan DPRD setempat yang tidak menempati rumah dinasnya. Padahal, anggaran untuk pembangunan tiga rumah dinas cukup besar. Pemkab Batubara tahun 2013 telah menganggarkan Rp999.800.000 untuk lanjutan pembangunan dan penataan rumah dinas ketua DPRD Batubara. Sementara tahun 2012, Pemkab Batubara menganggarkan Rp799.948.000 untuk membangun dua unit rumah wakil ketua DPRD Batubara. “Inilah masalah besar dalam tata kelola aset daerah di Kabupaten Batubara. Aset-aset penting daerah tidak digunakan sebagaimana mestinya,” paparnya.
Hal senada diutarakan tokoh masyarakat Batubara lainnya, Ridwan H, 45. Dia pun mendesak ketiga pimpinan DPRD setempat segera menempati rumah dinas tersebut sehingga pembangunannya tidak mubazir. Selain itu, dia menyayangkan Pemkab Batubara yang selama ini tidak menempatkan petugas Satpol PP untuk menjaga tiga rumah dinas tersebut.
Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Batubara, Zainuddin, mengatakan, pembangunan rumah dinas pimpinan DPRD Batubara dilakukan sebelum dia menjadi sekretaris Dewan. “Seingat saya tahun 2013 pernah dianggarkan untuk dana perawatan rumah dinas DPRD Batubara,” ucapnya.
Mhd Dian
Pantauan Rabu (29/10), kondisi tiga unit rumah dinas masing-masing untuk ketua dan dua unit untuk wakil ketua DPRD sangat memprihatinkan. Rerumputan tumbuh tinggi di pinggir tembok, lantai dan kaca dipenuhi debu. Akses jalan menuju rumah pun terlihat rusak. Begitu juga tanaman yang berada di sekitar pekarangan rumah dinas tumbuh tidak terawat.
Kondisi ini mendapat sorotan dari tokoh masyarakat Kabupaten Batubara. Salah satunya Sutan Aminuddin yang menyayangkan para pimpinan DPRD setempat yang tidak menempati rumah dinasnya. Padahal, anggaran untuk pembangunan tiga rumah dinas cukup besar. Pemkab Batubara tahun 2013 telah menganggarkan Rp999.800.000 untuk lanjutan pembangunan dan penataan rumah dinas ketua DPRD Batubara. Sementara tahun 2012, Pemkab Batubara menganggarkan Rp799.948.000 untuk membangun dua unit rumah wakil ketua DPRD Batubara. “Inilah masalah besar dalam tata kelola aset daerah di Kabupaten Batubara. Aset-aset penting daerah tidak digunakan sebagaimana mestinya,” paparnya.
Hal senada diutarakan tokoh masyarakat Batubara lainnya, Ridwan H, 45. Dia pun mendesak ketiga pimpinan DPRD setempat segera menempati rumah dinas tersebut sehingga pembangunannya tidak mubazir. Selain itu, dia menyayangkan Pemkab Batubara yang selama ini tidak menempatkan petugas Satpol PP untuk menjaga tiga rumah dinas tersebut.
Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Batubara, Zainuddin, mengatakan, pembangunan rumah dinas pimpinan DPRD Batubara dilakukan sebelum dia menjadi sekretaris Dewan. “Seingat saya tahun 2013 pernah dianggarkan untuk dana perawatan rumah dinas DPRD Batubara,” ucapnya.
Mhd Dian
(ftr)