Musim Kemarau, Waspadai Penyakit Diare dan DBD
A
A
A
BANGKALAN - Tren penderita penyakit diare di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, mulai meranjak naik. Hal tersebut terjadi lantaran masyarakat kekurangan air bersih di saat musim kemarau yang panjang ini.
Masyarakat diminta waspada terhadap penyebaran penyakit diare. Pasalnya, diare akan menyerang tubuh manusia yang kekurangan cairan, serta yang tidak menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
"Walaupun penyakit diare tidak berbahaya, tapi masyarakat harus mewaspadai supaya terhindar dari diare," terang Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan dr Nur Aida Rachmawati, Kamis (30/10/2014).
Dia menjelaskan, saat ini tren diare mulai mengalami peningkatan. Namun, belum masuk Kejadian Luar Biasa (KLB). Penyakit diare terjadi lantaran tubuh kekurangan cairan dan prilaku hidup yang kurang bersih.
Terutama dalam mencuci tangan, karena banyak masyarakat yang belum tahu cara mencuci tangan dengan bersih. Sehingga mudah terserang penyakit diare. Diare bisa dicegah dengan cara menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Biasakan cuci tangan yang bersih sebelum makan. Kemudian jangan lupa untuk mengendalikan lingkungan terutama jentik nyamuk," terang mantan Kepala Puskesmas Klampis itu.
Selain diare, sambung Aida, penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) juga patut diwaspadai. Sebab, kemungkinan turun selama musim kemarau atau ketika hujan turun nanti. Jangan sampai ada genangan air yang tertampung.
"Karena itu akan menjadi tempat jentik nyamuk untuk berkembang biak. Oleh karena itu, masyarakat harus rajin menguras bak mandi dan menjaga lingkungan bersih agar terhindar dari penyakit ini," tandas Aida.
Masyarakat diminta waspada terhadap penyebaran penyakit diare. Pasalnya, diare akan menyerang tubuh manusia yang kekurangan cairan, serta yang tidak menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
"Walaupun penyakit diare tidak berbahaya, tapi masyarakat harus mewaspadai supaya terhindar dari diare," terang Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan dr Nur Aida Rachmawati, Kamis (30/10/2014).
Dia menjelaskan, saat ini tren diare mulai mengalami peningkatan. Namun, belum masuk Kejadian Luar Biasa (KLB). Penyakit diare terjadi lantaran tubuh kekurangan cairan dan prilaku hidup yang kurang bersih.
Terutama dalam mencuci tangan, karena banyak masyarakat yang belum tahu cara mencuci tangan dengan bersih. Sehingga mudah terserang penyakit diare. Diare bisa dicegah dengan cara menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Biasakan cuci tangan yang bersih sebelum makan. Kemudian jangan lupa untuk mengendalikan lingkungan terutama jentik nyamuk," terang mantan Kepala Puskesmas Klampis itu.
Selain diare, sambung Aida, penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) juga patut diwaspadai. Sebab, kemungkinan turun selama musim kemarau atau ketika hujan turun nanti. Jangan sampai ada genangan air yang tertampung.
"Karena itu akan menjadi tempat jentik nyamuk untuk berkembang biak. Oleh karena itu, masyarakat harus rajin menguras bak mandi dan menjaga lingkungan bersih agar terhindar dari penyakit ini," tandas Aida.
(san)