Perbaikan Jembatan Darurat di Manado Tunggu Arahan Presiden
A
A
A
MANADO - Rencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbaiki jembatan darurat penghubung dua kelurahan di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), molor.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, perbaikan jembatan darurat penghubung dua kelurahan, Kelurahan Dendengan Dalam (Dendal) dan Kelurahan Tikala di Kecamatan Tikala, yang disapu banjir bandang pertengahan Januari lalu, menunggu arahan presiden.
"Jembatan darurat di Kota Manado itu memang adalah tanggung jawab BNPB, tapi hingga saat ini anggaran untuk perbaikan jembatan tersebut belum ada. Karena itu kami akan menunggu arahan Presiden Joko Widodo dulu. Apakah tetap akan ditangani BNPB atau kementerian, kami belum tahu," ujarnya saat dihubungi, Rabu (29/10/2014).
Sementara, Wali Kota Manado Vicky Lumentut mengatakan, belum lama ini dirinya mendapat petunjuk dari Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra), bahwa tanggung jawab perbaikan jembatan darurat Dendal akan diberikan sepenuhnya kepada Kementerian Pekerjaan Umum (PU), bukan lagi BNPB.
"Menko Kesra sudah memberi petunjuk bahwa jembatan darurat di Dendengan Dalam akan ditangani Kementerian PU, sebab jembatan tersebut melintas di atas sungai besar di Manado," jelasnya.
Mesti tak menyebut kapan pembangunan dimulai dan anggaran yang diperisiapkan, Vicky mengaku yang pasti jembatan tersebut sudah diambil alih kementerian, bukan lagi tanggung jawab BNPB.
"Jika sudah ditangani kementerian, kemungkinan besar secepatnya dikerjakan. Apalagi kepemimpinan presiden terbaru kita ini cukup merakyat. Harapan kami lebih cepat lebih bagus," pungkasnya.
Seperti diketahui, jembatan darurat penghubung dua kelurahan di Kota Manado itu dibangun karena jembatan utama sebelumnya diseret banjir bandang setinggi 8 meter. Kondisi jembatan darurat saat ini makin memprihatinkan, papannya lapuk, sehingga tidak sedikit pengendara terperosok.
Tinggi jembatan tersebut dari dasar sungai sekitar 6 meter. Panjang jembatan sekitar 25 meter, dengan luas sekitar 3 meter.
"Kami berharap pemerintah segera memperbaiki jembatan ini sebelum memakan korban jiwa," kata Rendy Saroinsong, warga setempat.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, perbaikan jembatan darurat penghubung dua kelurahan, Kelurahan Dendengan Dalam (Dendal) dan Kelurahan Tikala di Kecamatan Tikala, yang disapu banjir bandang pertengahan Januari lalu, menunggu arahan presiden.
"Jembatan darurat di Kota Manado itu memang adalah tanggung jawab BNPB, tapi hingga saat ini anggaran untuk perbaikan jembatan tersebut belum ada. Karena itu kami akan menunggu arahan Presiden Joko Widodo dulu. Apakah tetap akan ditangani BNPB atau kementerian, kami belum tahu," ujarnya saat dihubungi, Rabu (29/10/2014).
Sementara, Wali Kota Manado Vicky Lumentut mengatakan, belum lama ini dirinya mendapat petunjuk dari Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra), bahwa tanggung jawab perbaikan jembatan darurat Dendal akan diberikan sepenuhnya kepada Kementerian Pekerjaan Umum (PU), bukan lagi BNPB.
"Menko Kesra sudah memberi petunjuk bahwa jembatan darurat di Dendengan Dalam akan ditangani Kementerian PU, sebab jembatan tersebut melintas di atas sungai besar di Manado," jelasnya.
Mesti tak menyebut kapan pembangunan dimulai dan anggaran yang diperisiapkan, Vicky mengaku yang pasti jembatan tersebut sudah diambil alih kementerian, bukan lagi tanggung jawab BNPB.
"Jika sudah ditangani kementerian, kemungkinan besar secepatnya dikerjakan. Apalagi kepemimpinan presiden terbaru kita ini cukup merakyat. Harapan kami lebih cepat lebih bagus," pungkasnya.
Seperti diketahui, jembatan darurat penghubung dua kelurahan di Kota Manado itu dibangun karena jembatan utama sebelumnya diseret banjir bandang setinggi 8 meter. Kondisi jembatan darurat saat ini makin memprihatinkan, papannya lapuk, sehingga tidak sedikit pengendara terperosok.
Tinggi jembatan tersebut dari dasar sungai sekitar 6 meter. Panjang jembatan sekitar 25 meter, dengan luas sekitar 3 meter.
"Kami berharap pemerintah segera memperbaiki jembatan ini sebelum memakan korban jiwa," kata Rendy Saroinsong, warga setempat.
(zik)