Sungai Tatang Dipenuhi Sampah

Senin, 27 Oktober 2014 - 18:21 WIB
Sungai Tatang Dipenuhi Sampah
Sungai Tatang Dipenuhi Sampah
A A A
PALEMBANG - Sungai Tatang yang melintas di Kelurahan 35 Ilir, Kecamatan Ilir Barat (IB) II Palembang selalu menjadi lokasi pembuangan sampah.

Warga sekitar sungai beralasan, membuang sampah ke sungai, karena lokasi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) jauh dari pemukiman mereka.

Pantauan KORAN SINDO PALEMBANG, lokasi sungai yang juga melintas di Jalan Pelabuhan 35 Ilir sudah sangat banyak tumpukan sampah. Bahkan, meski sudah terpasang plang larangan membuang sampah yang diletakkan di pinggir jembatan, namun masyarakat tetap membuang sampah ke sungai.

Padahal, warga pun masih menggunakan sungai sebagai sumber air untuk mandi dan kegiatan aktivitas pembersihan lainnya.

Juki, 35, warga RT 20 mengatakan, sampah yang berada di sungai merupakan sampah yang dibuang masyarakat di sepanjang aliran sungai. Sungai Tatang yang berada di Kelurahan 35 Ilir memiliki anak-anak sungai dan bermuara di Sungai Musi. Setiap hari, tumpukan sampah kian bertambah, baik dibuang masyarakat yang berada di bantaran sungai, maupun sampah yang dibawa aliran sungai.

"Saat musim kering ini, sampahnya menumpuk, bahkan membuat sungai menjadi dangkal dan bau. Sampah-sampah itu bukan dari masyarakat di sekitar sini saja, tapi juga dari masyarakat lain yang airnya mengalir di Sungai Tatang," ungkapnya,kemarin.

Ia menambahkan, Sungai Tatang tidak begitu luas, tapi menjadi pintu masuk dari muara air Sungai Musi sehingga jika sampah-sampah yang berasal dari aliran sungai lain, misalnya Sungai Manggis yang berada di 36 Ilir Keca matan Gandus juga akan menambah kepadatan sampah di Sungai Tatang.

"Sampahnya sudah gabungan sampah lainnya, misalnya juga anak sungai di RT 23. Jadi memang, jika Sungai Tatang sangat padat sampah, karena daerah aliran air sungai lainnya memang banyak sampah,"ujarnya.

Lukman, 40, warga setempat mengatakan, Sungai Tatang sudah sangat jorok dan membutuhkan penanganan bersama dengan pemerintah. Tumpukan sampah yang menggunung di Sungai Tatang merupakan cerminan masyarakat yang tidak memiliki kesadaran lingkungan. Bahkan, seluruh sampah yang diha silkan rumah tangga, dibuang ke sungai.

"Akibatnya, sampah makin bertumpuk di sungai itu. Padahal, jika lokasi tempat pembuangan sampah lebih dekat, tentu masyarakat bisa membuang sampah bukan di sungai. Lokasi sampah sekarang saja, diletakkan di dekat Masjid Ing Suro, dan Tangga Buntung. Padahal, jaraknya cukup jauh jika masyarakat harus ke TPS,"katanya.

Ia menambahkan, dukungan sarana dan prasarana dari pemerintah belum cukup tanpa upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mencintai lingkungan. Misalnya, masyarakat membutuhkan program agar dapat terlibat aktif tergerak melindungi sungai yang masih dipergunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

"Lihat saja di sungai itu, meski sudah ada plang larangan membuang sampah, tapi sungai tetap penuh sampah. Solusinya, pemerintah harus gerakkan kesadaran masyarakat. Jangan hanya karena alasan lokasi sampah yang jauh sehingga membuang sampah di sungai,"pungkasnya.

Sementara itu, Ketua RT 20, Effendi, 45 menuturkan, jika kondisi Sungai Tatang sudah padat dipenuhi tumpukan sampah. Bantaran sungai menjadi satusatunya lokasi masyarakat membuang sampah. Karena, seluruh sampah yang dihasilkan warga dibuang ke sungai. Padahal, pada kondisi sungai yang pasang, air sungai sering dijadikan untuk mandi dan kegiatan lainnya.

"Di wilayah ini, sudah masuk air PDAM, tapi sungainya masih dipakai masyarakat, padahal banyak sampah. Karena itu, memang dibutuhkan kepedulian masyarakat dan terpenting sarana pendukung dari program pemberdayaan masyarakat,"katanya.

Tasmalinda
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5180 seconds (0.1#10.140)