Tanah Mengeras, Petani Pasrah

Senin, 27 Oktober 2014 - 18:18 WIB
Tanah Mengeras, Petani...
Tanah Mengeras, Petani Pasrah
A A A
PANGKALAN BALAI - Dampak kemarau panjang membuat petani Desa Sumber Mulya, Kecamatan Muara Telang, Banyuasin, tak bisa menggarap lahan, lantaran permukaan tanah menjadi kering dan keras.

Cahyono, 42, petani padi Desa Sumber Mulya, Kecamatan Muara Telang, mengungkapkan, areal sawah seluas lima hektare miliknya terbengkalai, akibat kekeringan yang terjadi beberapa bulan terakhir. Meski seminggu terakhir dia mulai melakukan pembajakan lahan untuk mengisi waktu, belum tahu kapan akan memulai penanaman."Gimana mau menanam, kalau permukaan tanah sangat keras. Kami hanya berharap musim hujan segera tiba. Apalagi penghasilan kami hanya dari bertani dan tidak memiliki pekerjaan lain," ungkapnya.

Menurut Cahyono, musim kemarau tahun ini merupakan yang terpanjang, sejak tiga tahun terakhir. Karena, biasanya hujan sudah turun pada akhir September ataupun awal Oktober.

Tapi tahun ini, hingga akhir Oktober, intensitas hujan masih sangat jarang dan rendah sehingga areal sawah belum bisa ditanam padi. "Sebenarnya, lahan tersebut masih bisa dimanfaatkan untuk menanam tanaman jenis palawija. Karena tidak ada terkendala modal, ya hanya bisa pasrah," ujarnya.

Bersama petani lain, Cahyono berharap pemerintah Banyuasin segera mencari solusi, terkait persoalan yang dihadapi petani. Mulai dari bantuan pompa air maupun bibit tanaman alternatif, yang membuat petani tetap mendapatkan penghasilan.

Sementara, Ketua Kelompok Tani Sumber Tani, Agus menuturkan, sejak masuknya musim kemarau sebagian besar anggota yang memiliki lahan sebanyak 120 hektare (ha), telah mengalihfungsikan lahan nya untuk menanam palawija, seperti cabai dan sayursayuran lainnya. "Kita hanya bisa berdoa dan berharap kondisi alam segera berubah. Karena persediaan beras di lumbung warga sudah menipis," timpalnya.

Menanggapi persoalan yang dialami petani Desa Sumber Mulya, anggota DPRD Banyuasin Budi Santoso menegaskan, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) harus segera tanggap dan mengambil langkah strategis untuk membantu persoalan yang sedang dihadapi masyarakat, terutama petani. "Petani jangan dibiarkan sendiri menghadapi masa sulit seperti ini. Distanak selaku leading sector, harus turun dan mencarikan solusi atas persoalan ini," tegasnya.

Yopie cipta raharja
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1365 seconds (0.1#10.140)