Truk Batu Bara Hantam Pagar Aspol

Senin, 27 Oktober 2014 - 18:15 WIB
Truk Batu Bara Hantam...
Truk Batu Bara Hantam Pagar Aspol
A A A
MUARAENIM - Sebuah truk batu bara dari arah Kabupaten Lahat menghantam pagar asrama polisi (aspol) Tangsi di Jalan Sultan Mahmud Badarudin II (SMB) Kabupaten Muaraenim, Sabtu (25/10).Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kondisi depan truk rusak berat dan pagar milik negara itu hancur.

Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Muaraenim Ardiansyah mengatakan, selain kelalaian pengemudi truk batu bara, penyebab masih seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas truk batu bara di wilayah Muaraenim, karena kurang tegasnya pemerintah daerah setempat dalam menegakkan aturan. "Jadi, kesan yang kita tangkap pemerintah cuek dengan apa yang menjadi keluhan masyarakat selama ini," katanya, kemarin.

Jika memang demikian menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel dalam hal ini Gubernur Sumsel serta Bupati Muaraenim dapat mencabut atau merevisi terkait aturan yang mengatur angkutan batu bara di jalan umum tersebut.

Hanya saja, kata dia, jangan disalahkan jika masyarakat mengambil sikap sendiri akibat keluhan yang selama ini disampaikan tidak ditanggapi atau ditindaklanjuti. Pemkab Muaraenim, bahkan sudah memiliki Perda yang mengatur hal tersebut yaitu Perda Nomor 5 Tahun 2011."Jadi, buat apa peraturan dikeluarkan tak tidak ditindaklanjuti dan pelanggaran terhadap aturan itu sendiri dibiarkan," ucapnya.

Maka menurutnya, pihak terkait jangan heran jika masyakarat menuding pihak terkait mengatur dan berwenang untuk menindak atau me ngawasi hal itu sudah "dininabobokkan" pengusaha angkutan batu bara. Karena jelas, dampak akibat angkutan tersebut sudah tampak di depan mata. Hanya saja tidak ada tindakan yang diambil."Kalau dikatakan pihak terkait sudah terima setoran, jangan marah dong. Karena apa yang terjadi selama ini mengesankan seperti itu," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua sementara DPRD Muaraenim Aries Hb mengatakan, pihaknya mempertanyakan kelanjutan dari pembangunan jalan khusus angkutan batu bara dalam wilayah Muaraenim yang dijanjikan Gubernur Sumsel beberapa waktu lalu. Apalagi pelaksanaan pembangunan sudah berlangsung beberapa tahun, namun belum ada kejelasan kapan akan mulai beroperasi.

Dirinya tidak menampik, sudah sangat banyak dampak yang ditimbulkan angkutan batu bara yang melintasi jalan umum. Selain kemacetan yang panjang, juga maraknya terjadi lakalantas yang melibatkan kendaraan pengangkut batu bara, bahkan di antaranya mengakibatkan korban meninggal dunia.

Pihak Satlantas Polres Muaraenim mencatat, jumlah korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas dalam wilayah hukum Polres Muaraenim sepanjang Januari-September 2014 sebanyak 42 orang. Salah satu yang menjadi penyebab berdasarkan hasil penyelidikan pihak Satlantas, kejadian lakalantas tersebut lebih dipicu oleh pengendara yang tidak tertib termasuk sopir dan pengendara yang ugal-ugalan.

Kasat Lantas Polres Muaraenim AKP Agung Adhitya melalui Kanit Laka Ipda S Gultom menuturkan, tidak bisa dipungkiri dari beberapa kejadian lakalantas dalam wilayah hukum Polres Muaraenim melibat kantruk angkutan batu bara, khususnya di jalan raya Muaraenim-Palembang.

lirhamudin sp
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0984 seconds (0.1#10.140)