Semarang Menuju Kota Mode
A
A
A
SEMARANG - INDUSTRI fashion di Kota Semarang dinilai menyimpan potensi besar. Karya desainer maupun perajin dari kota ini sudah diakui di tataran nasional hingga internasional. Kota ini pun dirintis sebagai salah satu referensi fashion Tanah Air.Perhelatan fashion digelar mulai 25–27 Oktober 2014 bertajuk “Semarang Fashion Parade 2014”.
Kerja sama dari Pemerintah Kota Semarang, Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Jawa Tengah, dan Dewan Kerajinan Nasional Indonesia (Dekranasda). Kegiatan untuk pertama kalinya ini adalah embrio untuk menyelenggarakan event lebih besar.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Semarang Nurjanah mengungkapkan, potensi SDM maupun industri di bidang fashion sangat menjanjikan. ”Parade fashion ini sebagai wujud eksistensi para pelaku fashion di daerah sendiri,” ujarnya kemarin. Tak bisa dipungkiri desainer asal Semarang sudah diakui di mata internasional. Beberapa nama desainer aktif mengikuti Hongkong Fashion Week seperti Gregorius Vici, Angela Chung, Christine Wibowo, Devy Ros, IngeChu, dan Pinky Hendarto. Di luar nama ini masih banyak hasil desain yang menjadi langganan artis maupun tokoh nasional.
Kendati begitu, karya desainer asal Semarang lebih diapresiasi di luar Kota Semarang. ”Fashion parade untuk mengenalkan kepada masyarakat Kota Semarang bahwa karya desainer lokal sudah diakui di tingkat nasional hingga luar negeri. Harapannya, masyarakat bangga mengenakan produk dari desainer kota ini,” kataNurjanah.
Upaya mewujudkan Kota Semarang agar dilirik pencinta fashion Tanah Air bukan perkara gampang. DIY memiliki Jogja Fashion Week, Jakarta bisa menikmati Jakarta Fashion Week maupun skala lebih besar ada Indonesia FashionWeek.
Ada aturan yang harus dipatuhi untuk menggelar perhelatan akbar tersebut. ”Ada standarisasi seperti salah satunya harus mampu menghadirkan buyersdari luar negeri,” ujar Ketua APPMI Jawa Tengah Soese Asmadi.
Langkah menuju gelaran fashion week dimulai dari fashion fair atau fashion parade. Desainer dapat memamerkan karya sekaligus pencinta fashion dapat mengapresiasi rancangan tersebut dalam skala lebih kecil.
Desainer-desainer pemula yang ingin bergabung dengan APPMI Jateng juga diberikan kesempatan pamer karya. Tim penyeleksi dari pusat akan memilih desainer pemula yang layak bergabung. ”Ada seleksi sehingga desainer terpilih benarbenar layak,” ungkapnya.
Hendrati hapsari
Kerja sama dari Pemerintah Kota Semarang, Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Jawa Tengah, dan Dewan Kerajinan Nasional Indonesia (Dekranasda). Kegiatan untuk pertama kalinya ini adalah embrio untuk menyelenggarakan event lebih besar.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Semarang Nurjanah mengungkapkan, potensi SDM maupun industri di bidang fashion sangat menjanjikan. ”Parade fashion ini sebagai wujud eksistensi para pelaku fashion di daerah sendiri,” ujarnya kemarin. Tak bisa dipungkiri desainer asal Semarang sudah diakui di mata internasional. Beberapa nama desainer aktif mengikuti Hongkong Fashion Week seperti Gregorius Vici, Angela Chung, Christine Wibowo, Devy Ros, IngeChu, dan Pinky Hendarto. Di luar nama ini masih banyak hasil desain yang menjadi langganan artis maupun tokoh nasional.
Kendati begitu, karya desainer asal Semarang lebih diapresiasi di luar Kota Semarang. ”Fashion parade untuk mengenalkan kepada masyarakat Kota Semarang bahwa karya desainer lokal sudah diakui di tingkat nasional hingga luar negeri. Harapannya, masyarakat bangga mengenakan produk dari desainer kota ini,” kataNurjanah.
Upaya mewujudkan Kota Semarang agar dilirik pencinta fashion Tanah Air bukan perkara gampang. DIY memiliki Jogja Fashion Week, Jakarta bisa menikmati Jakarta Fashion Week maupun skala lebih besar ada Indonesia FashionWeek.
Ada aturan yang harus dipatuhi untuk menggelar perhelatan akbar tersebut. ”Ada standarisasi seperti salah satunya harus mampu menghadirkan buyersdari luar negeri,” ujar Ketua APPMI Jawa Tengah Soese Asmadi.
Langkah menuju gelaran fashion week dimulai dari fashion fair atau fashion parade. Desainer dapat memamerkan karya sekaligus pencinta fashion dapat mengapresiasi rancangan tersebut dalam skala lebih kecil.
Desainer-desainer pemula yang ingin bergabung dengan APPMI Jateng juga diberikan kesempatan pamer karya. Tim penyeleksi dari pusat akan memilih desainer pemula yang layak bergabung. ”Ada seleksi sehingga desainer terpilih benarbenar layak,” ungkapnya.
Hendrati hapsari
(bbg)