Pemko Akui Sulit Urai Kemacetan

Sabtu, 25 Oktober 2014 - 22:18 WIB
Pemko Akui Sulit Urai Kemacetan
Pemko Akui Sulit Urai Kemacetan
A A A
MEDAN - Pemerintah Kota (Pemko) Medan mengakui masih kesulitan mengurai kemacetan. Pasalnya, pertumbuhan kendaraan tidak diikuti pelebaran jalan.

Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, mengungkapkan, masalah kemacetan di Kota Medan hingga saat ini masih menjadi beban yang belum terselesaikan. Dzulmi Eldin menyebutkan, puncak kemacetan di Kota Medan biasanya terjadi mulai hari Jumat sampai Minggu setiap pekan. "Kalau sudah akhir pekan banyak kendaraan dari luar kota masuk ke Medan dan ini menyebabkan kemacetan parah," kata Eldin usai menerima audiensi SMA Negeri 1 Medan, kemarin.

Pemko Medan, kata Eldin, tidak mungkin membuat aturan dengan membatasi kendaraan dari luar kota untuk datang ke Medan. "Kunjungan warga luar kota secara ekonomis menguntungkan Kota Medan dari sisi pendapatan asli daerah (PAD)," katanya.

Saat ini Pemko Medan masih berupaya menyiasati kemacetan. Eldin telah menginstruksikan kepada Dinas Perhubungan (Dishub) mengkaji kembali sistem rekayasa lalu lintas yang sudah ada. "Selain pelebaran jalan, untuk mengatasi kemacetan perlu rekayasa lalulintas," kata Eldin.

Pantauan KORAN SINDO MEDAN , kemacetan di Kota Medan saat ini tidak hanya terlihat pada akhir pekan. Bahkan, di hari-hari kerja pun kemacetan hampir terjadi di seluruh kawasan Medan. Kondisi ini diperparah padamnya traffic light. Selain itu, parkir berlapis yang sering terjadi di badan jalan. Ditambah meningkatnya volume kendaraan. Hingga adanya proyek pengerukan pipanisasi limbah yang saat ini menutup ruas jalan di berbagai kawasan.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Renward Parapat, mengakui kalau kemacetan di Kota Medan semakin menjadi-jadi.

Selain volume kendaraan yang bertambah banyak diperkirakan tumbuh 1000 dalam sehari untuk motor. Sementara lebar jalan tidak bertambah. Hal lainnya yang membuat kemacetan di Medan adalah kurangnya kesadaran dan disiplin berlalu lintas di kalangan masyarakat.

"Terkadang Sabtu dan Minggu juga ruas jalan di beberapa lokasi pesta sering macet karena banyaknya kendaraan parkir sembarangan. Belum lagi kesadaran masyarakat untuk kedisiplinan berlalu lintas juga masih buruk," ungkap Renward.

Renward menyebutkan, bukti kesadaran masyarakat berlalu lintas masih buruk. Ini bisa dilihat dari rekaman CCTV di ATCS yang selalu ada pelanggaran. Ini disebabkan karena masyarakat cenderung melakukan pelanggaran. "Inilah fakta yang bisa kita lihat dari CCTV ATCS," ucap Renward.

Renward mengatakan, belum lagi banyaknya masyarakat yang melanggar lampu merah sehingga mengakibatkan kemacetan. Meskipun Dishub sudah menempatkan petugas di berbagaititik, masyarakat tetapbermain "kucing-kucingan". "Kalau ada petugas baru disiplin. Kalau petugas tidak ada kemacetan kembali terjadi. Kami juga tetap berupaya namun petugas juga terbatas," ujar Renward.

Begitu pun Renward mengaku terus berkoordinasi dengan Satlantas Polresta Medan untuk mengatasi masalah kemacetan di Kota Medan. "Kami terus berkoordinasi dan mencari solusi kemacetan ini dengan pihak satlantas. Selain menyosialisasikan taat aturan dan disiplin berlalu lintas kepada masyarakat, kami memberikan pelatihan kepada juru parkir agar dapat menata kendaraan dengan baik. Rekayasa lalu lintas juga sudah sering kami lakukan," katanya.

Lia anggia nasution

SABTU 25 OKTOBER 2014
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7397 seconds (0.1#10.140)