Melawan dengan Celurit, Perampok Motor Ditembak
A
A
A
PAGARALAM - Melawan petugas dengan celurit saat akan ditangkap, satu dari tiga pelaku perampokan motor yang meresahkan warga Pagaralam ditembak polisi.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, tindakan tegas dilakukan anggota buser Satreskrim Polres Pagaralam karena aksi para pelaku ini sudah tidak pandang bulu.
Bahkan, lokasi untuk melakukan aksi kejahatan dilakukan dimana saja seperti Kamis (23/10/2014), sindikat rampok motor yang beranggotakan tiga orang pelaku merampok di tiga lokasi yang berbeda.
Kapolres Pagaralam AKBP Saut P Sinaga melalui Kasat Reskrim AKP JK Nababan membenarkan penangkapan terhadap komplotan rampok.
"Salah satu pelaku yang diduga otak pelaku bernama Feri Askati (25) warga Prabumulih dihadiahi sebutir timah panas dibetis kanannya lantaran berusaha melakukan perlawanan hendak melukai anggota tim buser dengan celurit saat dilakukan penangkapan dikawasan perkebunan teh Gunung Dempo," ungkap dia.
Menurut dia, dari catatan kepolisian sindikatnya terlibat aksi perampokan di tiga TKP berbeda dalam wilayah hukum Polres Pagaralam.
"Penangkapan kepada tersangka berawal saat tim buser melakukan patroli di kawasan Gunung Dempo sekaligus pengembangan atas informasi keberadaan tersangka. Tak lama setelah melakukan pengintaian langsung menyergapnya," timpal dia.
Tersangka Feri dan rekannya YM sedang nongkrong dipinggir jalan di perkebunan teh diduga hendak menunggu calon korbannya.
Saat akan diringkus, tersangka Feri berusaha melawan petugas dengan mengeluarkan senjata tajam jenis celurit.
Mendapat perlawanan, spontan saja anggota buser langsung memuntahkan sebutir timah panas ke arah betis kanannya, tersangka pun tersungkur.
"Ketika petugas kita menangkap tersangka yang ditembak, tersangka lainnya YM melarikan diri dan buron," ungkap dia.
Tersangka Feri saat digeledah anggota berhasil diamankan dua buah kunci T. Alat yang kerap digunakan pelaku curanmor untuk mencuri motor.
Selanjutnya, selain celurit dan kunci T juga diamankan senjata api mainan untuk menakuti korban dan motor yang digunakan pelaku langsung digelandang ke Mapolres Pagaralam.
Sementara, Kanit Pidum Ipda Morris membeberkan, penangkapan kepada tersangka setelah pengembangan kasus pencurian dengan kekerasan (curas).
"Korbannya seorang mahasiswa bernama Raflesia (19) warga Jarai, korban saat itu berboncengan dengan teman wanitanya Juwita (23). Modus mereka saat berkasi, dengan cara menghadang korban, lalu mengancam dan menodongkan celurit dan senjata api (mainan) kearah korban," paparnya.
Dari nyanyian tersangka, petugas juga membekuk tersangka lain, yakni Syaipul Karim (37) berperan sebagai penjual yang tak lain adalah kakak kandung tersangka Feri dan penadah bernama Werdianto (29).
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, tindakan tegas dilakukan anggota buser Satreskrim Polres Pagaralam karena aksi para pelaku ini sudah tidak pandang bulu.
Bahkan, lokasi untuk melakukan aksi kejahatan dilakukan dimana saja seperti Kamis (23/10/2014), sindikat rampok motor yang beranggotakan tiga orang pelaku merampok di tiga lokasi yang berbeda.
Kapolres Pagaralam AKBP Saut P Sinaga melalui Kasat Reskrim AKP JK Nababan membenarkan penangkapan terhadap komplotan rampok.
"Salah satu pelaku yang diduga otak pelaku bernama Feri Askati (25) warga Prabumulih dihadiahi sebutir timah panas dibetis kanannya lantaran berusaha melakukan perlawanan hendak melukai anggota tim buser dengan celurit saat dilakukan penangkapan dikawasan perkebunan teh Gunung Dempo," ungkap dia.
Menurut dia, dari catatan kepolisian sindikatnya terlibat aksi perampokan di tiga TKP berbeda dalam wilayah hukum Polres Pagaralam.
"Penangkapan kepada tersangka berawal saat tim buser melakukan patroli di kawasan Gunung Dempo sekaligus pengembangan atas informasi keberadaan tersangka. Tak lama setelah melakukan pengintaian langsung menyergapnya," timpal dia.
Tersangka Feri dan rekannya YM sedang nongkrong dipinggir jalan di perkebunan teh diduga hendak menunggu calon korbannya.
Saat akan diringkus, tersangka Feri berusaha melawan petugas dengan mengeluarkan senjata tajam jenis celurit.
Mendapat perlawanan, spontan saja anggota buser langsung memuntahkan sebutir timah panas ke arah betis kanannya, tersangka pun tersungkur.
"Ketika petugas kita menangkap tersangka yang ditembak, tersangka lainnya YM melarikan diri dan buron," ungkap dia.
Tersangka Feri saat digeledah anggota berhasil diamankan dua buah kunci T. Alat yang kerap digunakan pelaku curanmor untuk mencuri motor.
Selanjutnya, selain celurit dan kunci T juga diamankan senjata api mainan untuk menakuti korban dan motor yang digunakan pelaku langsung digelandang ke Mapolres Pagaralam.
Sementara, Kanit Pidum Ipda Morris membeberkan, penangkapan kepada tersangka setelah pengembangan kasus pencurian dengan kekerasan (curas).
"Korbannya seorang mahasiswa bernama Raflesia (19) warga Jarai, korban saat itu berboncengan dengan teman wanitanya Juwita (23). Modus mereka saat berkasi, dengan cara menghadang korban, lalu mengancam dan menodongkan celurit dan senjata api (mainan) kearah korban," paparnya.
Dari nyanyian tersangka, petugas juga membekuk tersangka lain, yakni Syaipul Karim (37) berperan sebagai penjual yang tak lain adalah kakak kandung tersangka Feri dan penadah bernama Werdianto (29).
(lis,whb)