PMI Temukan Tiga Kantong Darah Terinfeksi HIV/AIDS
A
A
A
BLITAR - Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kabupaten Blitar menemukan tiga kantong darah pendonor yang positif terinfeksi virus HIV/AIDS.
"Totalnya ada tiga kantong yang berasal dari tiga pendonor. Ini ditemukan pada kurun waktu donor mulai Januari-September 2014," ujar Sekretaris PMI Kabupaten Blitar Bambang Wahyu kepada wartawan, Rabu (15/10/2014).
Tidak hanya HIV/AIDS, penyakit lain yang berisiko kematian juga ditemukan dalam kantong darah lain.
Menurut Bambang, petugas PMI mendapati 0,44 persen dari darah 5.000 pendonor (Januari-September) atau 22 orang positif mengidap hepatitis B. Kemudian, sembilan orang atau 0,18 persen terjangkit hepatitis C, dan penyakit kelamin 10 orang atau 0,20 persen.
"Tentu semua darah yang tercemar itu langsung kita musnahkan. Bagi pendonor bersangkutan kita arahkan memeriksakan diri, khusus untuk HIV/AIDS kita rekomendasikan ke dinas kesehatan," jelasnya.
Atas dasar tersebut, lanjut Bambang, PMI mulai melakukan pengetatan bagi para pendonor darah. Peranti yang disediakan untuk mendeteksi kesehatan darah terus ditingkatkan. "Meskipun persentase kasusnya kecil, kita tetap perlu waspada," pungkasnya.
Menanggapi hal itu, anggota DPRD Kabupaten Blitar Abdul Munib berharap PMI Kabupaten Blitar senantiasa mampu menjaga kualitas darah. Jangan sampai masyarakat dirugikan. "Jangan sampai terjadi penyebaran virus yang berasal dari darah PMI," ujarnya.
"Totalnya ada tiga kantong yang berasal dari tiga pendonor. Ini ditemukan pada kurun waktu donor mulai Januari-September 2014," ujar Sekretaris PMI Kabupaten Blitar Bambang Wahyu kepada wartawan, Rabu (15/10/2014).
Tidak hanya HIV/AIDS, penyakit lain yang berisiko kematian juga ditemukan dalam kantong darah lain.
Menurut Bambang, petugas PMI mendapati 0,44 persen dari darah 5.000 pendonor (Januari-September) atau 22 orang positif mengidap hepatitis B. Kemudian, sembilan orang atau 0,18 persen terjangkit hepatitis C, dan penyakit kelamin 10 orang atau 0,20 persen.
"Tentu semua darah yang tercemar itu langsung kita musnahkan. Bagi pendonor bersangkutan kita arahkan memeriksakan diri, khusus untuk HIV/AIDS kita rekomendasikan ke dinas kesehatan," jelasnya.
Atas dasar tersebut, lanjut Bambang, PMI mulai melakukan pengetatan bagi para pendonor darah. Peranti yang disediakan untuk mendeteksi kesehatan darah terus ditingkatkan. "Meskipun persentase kasusnya kecil, kita tetap perlu waspada," pungkasnya.
Menanggapi hal itu, anggota DPRD Kabupaten Blitar Abdul Munib berharap PMI Kabupaten Blitar senantiasa mampu menjaga kualitas darah. Jangan sampai masyarakat dirugikan. "Jangan sampai terjadi penyebaran virus yang berasal dari darah PMI," ujarnya.
(zik)