Kekerasan Murid SD, Sosiolog: Guru Sibuk Kejar Sertifikasi

Senin, 13 Oktober 2014 - 14:26 WIB
Kekerasan Murid SD,...
Kekerasan Murid SD, Sosiolog: Guru Sibuk Kejar Sertifikasi
A A A
BUKITTINGGI - Pengamat Sosial Universitas Andalas Padang, Dwiyanti Hanandini menilai, maraknya kekerasan pada siswa akibat guru kurang pengawasan karena sibuk mengejar sertifikasi.

“Kesibukan itu membuat guru kelelahan, sehingga memberikan pengajaran kepada siswa asal saja, membuat guru kurang perhatian kepada muridnya, guru juga sibuk ke sana ke mari untuk mengejar sertifikasi itu,” katanya, Senin (13/10/2014).

Pernyataan ini disampaikan menyikapi aksi kekerasan pada murid SD Trisula Perwatri, Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumber) yang diunggah di laman Youtube dengan judul “Kekerasan Anak SD" pada Sabtu (11/10/2014).

Zaman dahulu, kata dia, guru SD hanya mengajar satu kelas sekaligus berfungsi sebagai pengganti orang tua siswa saat di sekolah.

"Tapi, sekarang tidak sama lagi. Kesibukan sertifikasi ini membuat perhatian kepada muridnya berkurang. Seharusnya, guru itu menyapa siswa sekaligus mengawasi mereka dalam sekolah,” katanya.

Celakanya lagi, para orang tua siswa juga memberikan peralatan canggih, serta membiarkan menonton yang tidak sesuai dengan usianya.

“Karena orang tua sibuk bekerja juga akan berdampak sama anak-anak, mereka kurang mendapatkan perhatian. Akhirnya mereka membuat sesuatu yang tidak mereka ketahui dampaknya,” katanya.

Sebab itu, guru dan orang tua harus lebih ekstra ketat dalam pengawasan. Saat di rumah, diawasi oleh orang tuanya dan ketika di sekolah diawasi oleh guru. “Saat ini kan di sekolah sering kali guru lalai memberikan perhatian kepada siswanya, ya karena kesibukan itu, kelelahan untuk sertikasi,” pungkasnya.
(lis)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9924 seconds (0.1#10.140)