Mayang Sanggup Bayar Cicilan Rp120 Juta Perbulan

Rabu, 08 Oktober 2014 - 16:33 WIB
Mayang Sanggup Bayar...
Mayang Sanggup Bayar Cicilan Rp120 Juta Perbulan
A A A
KUTA - Mayang Prastyo alias Febri Andrianysah (27), transgender asal Lampung yang dibunuh, dan dimutilasi oleh suaminya sendiri Marcus Volke (28), di Brisbane, Australia, diketahui merupakan Pekerja Seks Komersial (PSK) kelas internasional.

Seperti dilansir couriermail.com, dalam menjalankan profesinya sebagai perempuan panggilan, Mayang memasang tarif Rp5 juta per jam. Mayang diketahui memasarkan jasanya sebagai pekerja seks secara online.

“Seorang wanita transgender yang dibunuh dan dimutilasi oleh suaminya di sebuah Brisbane, adalah PSK 'kelas tinggi'," tulis couriermail, Selasa 7 Oktober 2014.

Menanggapi berita itu, Aldi, nama samaran orang kepercayaanya Mayang, membenarkan bahwa tarif Mayang paling minim adalah Rp5 juta per jam, dan dia bukan waria sembarang yang suka menjajakan dirinya dijalan.

“Tarif Rp5 juta itu paling minimal, dan dia (Mayang) ini eksklusif sekali. Dia menjajakan dirinya lewat media online, tidak seperti yang lainnya, menawarkan diri di jalan," ungkapnya, saat ditemui wartawan, di Kuta, Badung (8/10/2014).

Dia melanjutkan, uang hasil menjajakan diri itu, tidak digunakannya untuk kepentingan pribadi. Tetapi banyak diberikan kepada teman-temannya yang membutuhkan.

Ditambahkan dia, Mayang pernah mengatakan, kalau pasarnya bukan di Indonesia. Menurutnya, pasar di Indonesia, dia serahkan kepada teman-temannya. Sedangkan dia lebih suka menjajakan diri di luar negeri.

”Kata Mayang semasa hidupnya biasanya bekerja di Singapura, Eropa, Australia, Malaysia, dan Hong Kong. Dia bekerja seperti itu, bukan karena uang. Kalau dia tidak sreg dengan pelanggannya, dia tidak mau, meskipun bayarannya besar,” ungkapnya.

Saat berada di Bali, Mayang juga diketahui sering menerima pesanan warga asing yang banyak berada di kawasan Nusa Dua.

“Kita tidak tahu persisnya pengahasilan dia (Mayang) berapa perbulannya, yang pasti dia bisa membayar cicilan sekitar Rp120 juta per bulan,” paparnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6669 seconds (0.1#10.140)