Investor Akui Pembangunan Pasar Turi Molor

Selasa, 07 Oktober 2014 - 06:16 WIB
Investor Akui Pembangunan...
Investor Akui Pembangunan Pasar Turi Molor
A A A
SURABAYA - Direktur Utama (Dirut) PT Gala Bumi Perkasa, investor Pasar Turi, Henry J Gunawan mengakui adanya keterlambatan dalam pembangunan Pasar Turi. Molornya pembangunan ini lantaran lahan yang diserahkan ke investor tidak dalam keadaan bersih.

Padahal, dalam perjanjian lahan harus bersih dan siap dikerjakan. Saat diserahkan, di lahan Pasar Turi yang terbakar pada 2007 silam itu masih ada genset dan masjid. Sedangkan terkait pembangunan, ada dua perjanjian yang dibuat investor.

Pertama, perjanjian yang dibuat dengan pedagang. Kedua perjanjian Build-Operate-Transfer (BOT) dengan Pemkot Surabaya selama 25 tahun.

"Yang saya herankan, dalam kerja sama BOT, pemkot memasukkan sejumlah pasal yang tidak ada sangkut pautnya dengan perjanjian BOT. Malah pasal kontraktor yang dimasukkan. Ini yang membuat kami menjadi bingung. Dalam BOT kan jelas 25 tahun. Kenapa baru dua tahun kok sudah mau diambil," ujarnya, Senin (6/10/2014).

Corporate Communication PT Gala Bumi Perkasa, Adi Samsetyo menambahkan, keterlambatan pembangunan bekas pusat grosir terbesar se-Indonesia timur ini karena Izin Mendirikan Bangunan (IMB)-nya baru keluar pada 13 Juli 2013.

Dengan fakta itu, Pemkot Surabaya tidak punya dasar untuk mengambil alih Pasar Turi secara sepihak. Apalagi, dalam Memorandum of Understanding (MoU) tidak dijelaskan yang dimaksud selesai itu seperti apa. Apakah semua bangunan sekaligus infrastrukturnya, atau hanya stannya.

Kalau hanya stan, pihaknya sudah merampungkan sebanyak 5.700 stan. Padahal dalam perjanjian, yang harus diselesaikan itu 3.800 stan. Sehingga, bisa dikatakan pembangunan Pasar Turi justru melebihi target. "Stan kami sudah siap ditempati. Bahkan, pada 10 Oktober mendatang, kami adakan syukuran untuk menempati stan," jelasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1448 seconds (0.1#10.140)