Disdik Garut Potong Tunjangan Pejabat untuk Kurban

Senin, 06 Oktober 2014 - 15:40 WIB
Disdik Garut Potong Tunjangan Pejabat untuk Kurban
Disdik Garut Potong Tunjangan Pejabat untuk Kurban
A A A
GARUT - Pelaksanaan kurban di Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut dipersoalkan. Dari informasi yang diterima, dana yang digunakan untuk membiayai pembelian hewan kurban pada salah satu instansi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut ini, diperoleh dengan cara memotong tunjangan jabatan.

Salah seorang pejabat yang enggan disebutkan identitasnya membeberkan, pemotongan tunjangan ini berlaku kepada setiap kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) serta Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP, SMA, dan SMK. Untuk tingkat kepala UPTD, kata dia, tunjangan yang dipotong sebesar Rp2,5 juta.

"Saya tidak tahu besaran potongan untuk tingkat MKKS SMP, SMA, dan SMK. Namun untuk tiap kepala UPTD, potongannya sebesar Rp2,5 juta. Dipotongnya dari tunjangan yang diperoleh," kata pejabat ini, Senin (6/10/2014).

Dia menyebut ada dua mekanisme pemotongan tunjangan tersebut. Pertama, tunjangan dipotong langsung oleh pihak Disdik Kabupaten Garut sebelum diberikan. Mekanisme kedua, dengan membayarkan langsung dari tunjangan setelah diterima.

"Pemotongan tunjangan untuk kurban sendiri berlaku tidak selalu di bulan saat Idul Adha, melainkan juga terjadi di bulan lainnya. Karena besaran tunjangan yang diperoleh berbeda-beda. Misalnya, tunjangan saya pada bulan ini adalah Rp1.050.000. Maka saya tidak akan dapat uang tunjangan jabatan itu pada bulan Oktober ini karena langsung dipotong oleh dinas," ungkapnya.

"Pada bulan September lalu juga saya tidak mendapat tunjangan dengan besaran yang sama, Rp1.050.000. Mungkin nanti pada November depan, potongan masih ada, tinggal dikurangi dari tunjangan yang sudah dipotong. Karena total potongannya sudah mencapai Rp2,1 juta, maka potongan bulan depan hanya tinggal Rp400 ribu," bebernya.

Jika potongan dari setiap kepala UPTD di Kabupaten Garut sebesar Rp2,5 juta ini dikumpulkan, total dana potongan yang diperoleh untuk membiayai kurban di Disdik Garut mencapai Rp105 juta. Dia memprediksi nilai uang yang dikumpulkan dari setiap MKKS SMP, SMA, dan SMK akan lebih besar lagi.

"Saya sendiri kurang setuju dengan adanya pemotongan ini. Sebab, tidak jelas siapa yang diijabkan dalam kurban itu. Pelaksanaannya juga terkesan memaksa. Orang yang tidak setuju, termasuk saya sendiri, tidak dapat berbuat banyak. Bukankah pelaksanaan ibadah kurban harus didasari oleh keikhlasan, bukan pemaksaan seperti ini," katanya.

Hingga berita ini ditulis, belum ada pihak di Disdik Garut yang dapat memberikan komentarnya terkait pemotongan tunjangan pada pelaksanaan kurban tersebut. Di Idul Adha 2014 ini, Disdik Garut menyembelih sembilan ekor sapi untuk kurban.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6941 seconds (0.1#10.140)