Ditemukan Mie Instan Impor Tanpa Label Halal
A
A
A
PEKALONGAN - Ditemukan mie instan impor tanpa label halal. Penemuan ini terjadi setelah petugas gabungan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop), Dinas Kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Satpol PP dan Polres Pekalongan Kota, melakukan sidak disejumlah toko modern.
Temuan itu didapatkan di pusat-pusat perbelanjaan terbesar di Kota Pekalongan.
"Kita menemukan mie instan tanpa dibekali label halal dan tidak ada bahasa Indonesianya," kata Adi Purwanto, Kasi Perlindungan Konsumen, Disperindagkop, Kota Pekalongan.
Menurutnya, pihaknya sudah kali kedua menemukan produk serupa dan sudah memberikan sosialisasi terkait larangan penjualan mie yang tak disertai label halal tersebut.
Namun setiap melakukan sidak masih juga menemukannya di sejumlah swalayan.
"Sudah sering kami sosialisasikan mie seperti ini, tapi masih juga kita temukan. Sementara ini masih teguran saja, dan minta barang dimasukkan gudang. Namun kedepan barangnya akan kami sita, dan pihak manajemen akan kita panggil," tandasnya.
Sidak itu dilakukan untuk pengawasan menjelang Hari Raya Idul Adha. Selain di sejumlah pasar modern, sidak juga dilakukan di pasar tradisional yang ada di Kota Pekalongan.
"Kalau di Pasar Banyurip tadi ada juga makanan kadaluarsa dan tidak berijin," lanjutnya.
Sementara Sales Manager Carefour Kota Pekalongan, Andreas, mengaku akan langsung menarik produk tersebut dan menggudangkannya.
"Kami akan langsung menarik dan menggudangkan produk ini, kemudian kami akan mengembalikannya kepada distributor," katanya.
Menurutnya, biasanya produk impor khusus itu ditempatkan di tempat khusus pula. Pihaknya mengaku siap mendapatkan sanksi dari pihak terkait, jika nantinya kembali menjual produk-produk itu."Kami siap mendapat sanksi jika menjualnya lagi," ujarnya.
Sementara di toko Ana Yunita Pasar Banyurip, petugas menemukan, makanan ringan yang rusak kemasannya. Pemilik toko, Sukudhin, (35) mengaku sepekan sekali melakukan pengecekan di toko miliknya.
"Saya seminggu sekali juga rutin ngecek, karena kalau ada yang rusak juga langsung saya kembalikan ke distributornya. Belum lama saya juga habis ngecek ada susu milk yang dimakan tikus," ujarnya.
Di Pasar Banyurip petugas gabungan juga menemukan produk dengan kemasan rusak seperti empat bungkus mie instan, delapan kaleng susu cair, lima bungkus es krim, minuman penyegar serta produk olahan dari kelapa.
Petugas juga menemukan sebuah makanan ringan dan obat penyakit kulit yang kadaluarsa.
Temuan itu didapatkan di pusat-pusat perbelanjaan terbesar di Kota Pekalongan.
"Kita menemukan mie instan tanpa dibekali label halal dan tidak ada bahasa Indonesianya," kata Adi Purwanto, Kasi Perlindungan Konsumen, Disperindagkop, Kota Pekalongan.
Menurutnya, pihaknya sudah kali kedua menemukan produk serupa dan sudah memberikan sosialisasi terkait larangan penjualan mie yang tak disertai label halal tersebut.
Namun setiap melakukan sidak masih juga menemukannya di sejumlah swalayan.
"Sudah sering kami sosialisasikan mie seperti ini, tapi masih juga kita temukan. Sementara ini masih teguran saja, dan minta barang dimasukkan gudang. Namun kedepan barangnya akan kami sita, dan pihak manajemen akan kita panggil," tandasnya.
Sidak itu dilakukan untuk pengawasan menjelang Hari Raya Idul Adha. Selain di sejumlah pasar modern, sidak juga dilakukan di pasar tradisional yang ada di Kota Pekalongan.
"Kalau di Pasar Banyurip tadi ada juga makanan kadaluarsa dan tidak berijin," lanjutnya.
Sementara Sales Manager Carefour Kota Pekalongan, Andreas, mengaku akan langsung menarik produk tersebut dan menggudangkannya.
"Kami akan langsung menarik dan menggudangkan produk ini, kemudian kami akan mengembalikannya kepada distributor," katanya.
Menurutnya, biasanya produk impor khusus itu ditempatkan di tempat khusus pula. Pihaknya mengaku siap mendapatkan sanksi dari pihak terkait, jika nantinya kembali menjual produk-produk itu."Kami siap mendapat sanksi jika menjualnya lagi," ujarnya.
Sementara di toko Ana Yunita Pasar Banyurip, petugas menemukan, makanan ringan yang rusak kemasannya. Pemilik toko, Sukudhin, (35) mengaku sepekan sekali melakukan pengecekan di toko miliknya.
"Saya seminggu sekali juga rutin ngecek, karena kalau ada yang rusak juga langsung saya kembalikan ke distributornya. Belum lama saya juga habis ngecek ada susu milk yang dimakan tikus," ujarnya.
Di Pasar Banyurip petugas gabungan juga menemukan produk dengan kemasan rusak seperti empat bungkus mie instan, delapan kaleng susu cair, lima bungkus es krim, minuman penyegar serta produk olahan dari kelapa.
Petugas juga menemukan sebuah makanan ringan dan obat penyakit kulit yang kadaluarsa.
(ilo)