Ingin Kurban, Sekolah Wajibkan Siswa Bayar Infaq
A
A
A
BANDUNG - Siswa salah satu SMA Negeri di Kota Bandung dipaksa gurunya mengumpulkan uang minimal Rp75 ribu untuk dibelikan hewan kurban jenis kambing. Namun permintaan guru tersebut ditentang oleh sejumlah orangtua siswa yang keberatan.
Para orangtua siswa itu mengadu kepada Gerakan Masyarakat Peduli Pendidikan Kota Bandung (GMPP) mengenai perihal pungutan tersebut.
Koordinator Bidang Kajian dan Regulasi GMPP Kota Bandung Elvira mengungkapkan, belum lama ini pihaknya mendapatkan laporan baik dari siswa maupun orangtua mengenai pungutan tersebut.
"Intinya guru mengumumkan kepada para siswanya membawa uang minimal Rp75 ribu untuk infaq guna membeli hewan qurban jenis kambing untuk setiap kelasnya," papar Elvira, saat dihubungi Sindonews, Selasa (30/09).
Elvira menegaskan yang menjadi masalahnya dalam infaq kali ini, adalah patokan besaran yang sudah ditentukan pihak sekolah.
"Seharusnya kan namanya infaq tidak harus ditentukan besarannya yang penting iklas, tetapi ini sudah ditentukan sejak awal. Jadinya karena sudah ditentukan itulah membuat orangtua kecewa," ungkapnya.
Menurut Elvira, mengenai infaq untuk qurban para orangtua tidak usah ditentukan. "Tidak eloklah sekolah menentukan jumlah besaran infaq," tegasnya.
Para orangtua siswa itu mengadu kepada Gerakan Masyarakat Peduli Pendidikan Kota Bandung (GMPP) mengenai perihal pungutan tersebut.
Koordinator Bidang Kajian dan Regulasi GMPP Kota Bandung Elvira mengungkapkan, belum lama ini pihaknya mendapatkan laporan baik dari siswa maupun orangtua mengenai pungutan tersebut.
"Intinya guru mengumumkan kepada para siswanya membawa uang minimal Rp75 ribu untuk infaq guna membeli hewan qurban jenis kambing untuk setiap kelasnya," papar Elvira, saat dihubungi Sindonews, Selasa (30/09).
Elvira menegaskan yang menjadi masalahnya dalam infaq kali ini, adalah patokan besaran yang sudah ditentukan pihak sekolah.
"Seharusnya kan namanya infaq tidak harus ditentukan besarannya yang penting iklas, tetapi ini sudah ditentukan sejak awal. Jadinya karena sudah ditentukan itulah membuat orangtua kecewa," ungkapnya.
Menurut Elvira, mengenai infaq untuk qurban para orangtua tidak usah ditentukan. "Tidak eloklah sekolah menentukan jumlah besaran infaq," tegasnya.
(san)