Gubernur Riau Kurang Bergaul di Masyarakat
A
A
A
PEKANBARU - Gubernur Riau Annas Maamun dikenal warganya jarang bergaul, dengan masyarakat di Jalan Belimbing, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru. Lantaran kurang pergaulan itu, Annas sering disebut kuper.
"Atok Annas tidak pernah keluar rumah, apalagi bergaul dengan masyarakat sini. Begitu juga dengan istri dan anaknya," kata Romi, salah satu warga yang rumahnya persis di sebelah rumah Annas Maamun, kepada wartawan, Sabtu (27/9/2014).
Ditambahkan dia, ketika pulang ke rumah mewah berlantai dua itu, Annas selalu mengurung diri di dalam rumah. Warga hanya menyaksikan mobil-mobil mewah sering memasuki pribadi rumah No 16 itu.
"Ya, mungkin dia tidak bergaul karena jabatannya gubernur, hingga seperti tidak selevel dengan kita. Ya, kita maklum saja, kebanyakan gaya pejabat kalau sudah dapat kedudukan lupa diri," kata pedagang empek-empek Palembang ini.
Warga mengatakan, Annas Maamun sudah membeli rumah di tepi jalan itu sekitar empat tahun lalu. Tidak hanya Annas, rumah itu juga sering ditempati anak-anak Annas. Di rumah Jalan Belimbing, ini diduga dia melakukan pelecehan seksual terhadap seorang wanita berinisial WW yang kasusnya kini ditangani Mabes Polri.
"Gubernur Riau kan banyak rumahnya di Pekanbaru, setahu saya kabarnya ada juga rumah pribadi di Jalan Paus, Jalan Duyung. Tapi dia lebih banyak di rumah dinasnya, di Jalan Diponegoro," ungkapnya.
Sementara rumah mewahnya di Jalan Belimbing, sudah beli sejak jabatannya masih Bupati Rohil. Saat menjadi Bupati Rohil, Annas juga dikenal tidak pernah bergaul, bahkan malas menegur warga.
Terkait penangkapan Annas Mamaun, warga mengapresiasi sikap KPK dan meminta kasus ini berjalan sesuai proses hukum. "Kita sempat kaget juga lihat berita Pak Gubernur ditangkap, tapi dia harus bertangung jawab," pinta Dian, tetangga Annas.
"Atok Annas tidak pernah keluar rumah, apalagi bergaul dengan masyarakat sini. Begitu juga dengan istri dan anaknya," kata Romi, salah satu warga yang rumahnya persis di sebelah rumah Annas Maamun, kepada wartawan, Sabtu (27/9/2014).
Ditambahkan dia, ketika pulang ke rumah mewah berlantai dua itu, Annas selalu mengurung diri di dalam rumah. Warga hanya menyaksikan mobil-mobil mewah sering memasuki pribadi rumah No 16 itu.
"Ya, mungkin dia tidak bergaul karena jabatannya gubernur, hingga seperti tidak selevel dengan kita. Ya, kita maklum saja, kebanyakan gaya pejabat kalau sudah dapat kedudukan lupa diri," kata pedagang empek-empek Palembang ini.
Warga mengatakan, Annas Maamun sudah membeli rumah di tepi jalan itu sekitar empat tahun lalu. Tidak hanya Annas, rumah itu juga sering ditempati anak-anak Annas. Di rumah Jalan Belimbing, ini diduga dia melakukan pelecehan seksual terhadap seorang wanita berinisial WW yang kasusnya kini ditangani Mabes Polri.
"Gubernur Riau kan banyak rumahnya di Pekanbaru, setahu saya kabarnya ada juga rumah pribadi di Jalan Paus, Jalan Duyung. Tapi dia lebih banyak di rumah dinasnya, di Jalan Diponegoro," ungkapnya.
Sementara rumah mewahnya di Jalan Belimbing, sudah beli sejak jabatannya masih Bupati Rohil. Saat menjadi Bupati Rohil, Annas juga dikenal tidak pernah bergaul, bahkan malas menegur warga.
Terkait penangkapan Annas Mamaun, warga mengapresiasi sikap KPK dan meminta kasus ini berjalan sesuai proses hukum. "Kita sempat kaget juga lihat berita Pak Gubernur ditangkap, tapi dia harus bertangung jawab," pinta Dian, tetangga Annas.
(san)