Anjing Gila Gigit Delapan Warga Karangasem
A
A
A
DENPASAR - Sepekan ini, ada delapan orang di Karangasem digigit anjing gila. Menurut Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali I Putu Sumantra, masih banyaknya anjing yang terkena rabies atau penyakit anjing gila, disebabkan anjing yang diliarkan.
Dia juga menyatakan, kurangnya peran serta masyarakat dalam memberantas rabies atau penyakit anjing gila diduga menjadi penyebab sering terulangnya anjing gila yang menggigit manusia.
"Delapan orang yang digigit anjing rabies ini berada di wilayah Kabupaten Karangasem, sudah mendapat pengobatan intensif," ungkapnya di Denpasar, Bali, Kamis (25/9/2014).
Pihaknya juga mengatakan bakal melakukan isolasi pada daerah yang terjangkit virus rabies itu. "Apa mau kita biarin? Oleh sebab itu kita lakukan yang namanya eliminasi terbatas. Seharusnya berdasarkan SOP di daerah yang ada kasus dilakukan emergency, pengendalian emergency namanya, vaksinasi ulang terhadap anjing-anjing yang ada, kemudian dilakukan eliminasi terhadap anjing-anjing yang sudah pernah kontak dengan anjing rabies."
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Bali juga membentuk tim pemantau anjing-anjing liar yang semakin banyak saat ini. Di tiap desa, terdapat dua orang pemantau anjing. "Tahun ini sekitar 300 ribu anjing yang sudah kami vaksin," ujarnya.
Dia juga menyatakan, kurangnya peran serta masyarakat dalam memberantas rabies atau penyakit anjing gila diduga menjadi penyebab sering terulangnya anjing gila yang menggigit manusia.
"Delapan orang yang digigit anjing rabies ini berada di wilayah Kabupaten Karangasem, sudah mendapat pengobatan intensif," ungkapnya di Denpasar, Bali, Kamis (25/9/2014).
Pihaknya juga mengatakan bakal melakukan isolasi pada daerah yang terjangkit virus rabies itu. "Apa mau kita biarin? Oleh sebab itu kita lakukan yang namanya eliminasi terbatas. Seharusnya berdasarkan SOP di daerah yang ada kasus dilakukan emergency, pengendalian emergency namanya, vaksinasi ulang terhadap anjing-anjing yang ada, kemudian dilakukan eliminasi terhadap anjing-anjing yang sudah pernah kontak dengan anjing rabies."
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Bali juga membentuk tim pemantau anjing-anjing liar yang semakin banyak saat ini. Di tiap desa, terdapat dua orang pemantau anjing. "Tahun ini sekitar 300 ribu anjing yang sudah kami vaksin," ujarnya.
(zik)