Kota Bandung, dan Kutilang Ayu

Kamis, 25 September 2014 - 10:14 WIB
Kota Bandung, dan Kutilang Ayu
Kota Bandung, dan Kutilang Ayu
A A A
KOTA Bandung hari ini telah berusia 204 tahun. Kota yang memiliki julukan kota kembang, dan Parijs van Java, ini telah berpenduduk dua juta orang lebih.

Sejak zaman dahulu, Kota Bandung sudah terkenal sebagai pusat belanja. Sebut saja daerah Braga yang dikenal sebagai kompleks pertokoan Eropa, paling terkemuka di Nusantara.

Tidak hanya pusat belanja, Bandung juga terkenal dengan wanita-wanita cantiknya yang biasa disebut kutilang ayu (kuning, tinggi, langsing, ayu). Selain karena kecantikannya, wanita-wanita ini menggunakan pakaian yang sangat indah.

Maka terasa wajar, jika ada istilah: Jangan Pergi ke Kota Bandung, Bila Kau Tinggalkan Istrimu di Rumah. Maksudnya adalah, jika anda pergi melancong ke Bandung tanpa membawa serta istri, akan kecantol kutilang ayu Bandung.

Hingga kini, Bandung masih terbilang sebagai pusat kota dengan segudang wanita cantik, dan pusat belanjanya. Namun, terjadi pergeseran nilai yang sangat drastis.

Wanita-wanita cantik di Bandung kini, sedikitnya hanya dapat ditemui di FO, Ciwalk, Cihampelas, Cimol, Cafe Strawberry, atau tempat wisata Gunung Tangkuban Perahu. Busana wanita-wanita itu juga banyak yang berbusana minim.

Wanita-wanita itu juga dapat ditemui di beberapa tempat, seperti di Jalan Alkateri atau Jalan Asia-Afrika, Jalan Cibadak, Jalan Sudirman, Jalan Dalem Kaum, dan Jalan Braga. Tentu masih banyak tempat lainnya.

Begitupun dengan pusat belanja yang ada, tidak jauh beda dengan dagangan Pedagang Kaki Lima (PKL). Bandung telah kehilangan rohnya, sebagai kota yang nyaman.

Bandung yang dahulu menjadi tujuan wisata, kini menjadi tujuan kaum urban. Kota dengan luas wilayah 167,45 kilometer persegi dan ideal penduduk 650.000 jiwa itu, kini telah mencapai dua juta lebih.

Suasana nyaman, dan damai, pun berangsur sirna. Bandung telah sama dengan kota-kota besar dengan jumlah penduduk padat lainnya. Tidak ada yang istimewa.

Berdasarkan catatan kepolisian, minimal ada 15 kasus kejahatan di jalan yang terjadi di Bandung, setiap harinya. Sampah Kota Bandung dalam sehari mencapai sekitar 699 ton. Jalanan macet, dan udara panas.

Padahal, semasa Gubernur Jenderal JP Graaf van L Stirum hidup, Bandung direncanakan menjadi ibu kota negara Hindia-Belanda atau Indonesia kini. Karena wilayahnya yang sejuk, dan indah.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1765 seconds (0.1#10.140)
pixels