Risma Siap Ambil Alih Pasar Turi
A
A
A
SURABAYA - Setelah menunggu selama hampir dua jam, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini akhirnya bersedia menemui pedagang Pasar Turi di lobi lantai dua Balai Kota Surabaya.
Ratusan pedagang yang sebelumnya berada di depan Balai Kota Pemkot Surabaya, langsung berhamburan naik ke lobi gedung. Sesampainya di lobi, para pedagang langsung duduk di depan Risma, panggilan akrab Tri Rismaharini, yang sudah menunggunya.
Suasana tampak riuh. Sejumlah pedagang terlihat tersenyum dan gembira bisa bertemu dengan orang nomor satu di Surabaya tersebut.
Kegembiraan pedagang ini dapat dimaklumi karena setelah beberapa kali menggelar aksi yang sama di balai kota, baru kali ini Risma bersedia menemui pedagang.
Risma tidak banyak bicara di hadapan pedagang. Mantan kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu hanya menegaskan, jika sampai 14 Oktober, pengembang tak mampu menyelesaikan pembangunan Pasar Turi, dia akan mengambil alih proyek tersebut.
"Pernyataan saya tetap seperti sebelumnya. Seperti yang ditulis di media massa, jika pada 14 Oktober Pasar Turi tidak selesai, maka akan saya ambil alih. Itu berdasarkan kajian dari BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan). Sudah, ya. Silahkan kalian berjualan lagi," kata Risma singkat dan lantas masuk kembali ke dalam ruang kerjanya, Rabu (24/9/2014)
Meski singkat, namun pedagang cukup lega. Setelah Risma masuk ruang kerja, para pedagang pun berangsur-angsur meninggalkan ruang lobi balai kota.
"Meski hanya kurang dari lima menit, tapi tidak apa-apa. Asalkan ada pernyataan langsung dari beliau mengenai Pasar Turi. Selama ini, ketika kami ke balai kota, yang menemui hanya asisten dan asisten. Setelah itu tidak ada kejelasannya. Kalau seperti ini kan enak karena bu wali sudah memberi pernyataannya," kata salah satu pedagang, Suhaimi.
Ratusan pedagang yang sebelumnya berada di depan Balai Kota Pemkot Surabaya, langsung berhamburan naik ke lobi gedung. Sesampainya di lobi, para pedagang langsung duduk di depan Risma, panggilan akrab Tri Rismaharini, yang sudah menunggunya.
Suasana tampak riuh. Sejumlah pedagang terlihat tersenyum dan gembira bisa bertemu dengan orang nomor satu di Surabaya tersebut.
Kegembiraan pedagang ini dapat dimaklumi karena setelah beberapa kali menggelar aksi yang sama di balai kota, baru kali ini Risma bersedia menemui pedagang.
Risma tidak banyak bicara di hadapan pedagang. Mantan kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu hanya menegaskan, jika sampai 14 Oktober, pengembang tak mampu menyelesaikan pembangunan Pasar Turi, dia akan mengambil alih proyek tersebut.
"Pernyataan saya tetap seperti sebelumnya. Seperti yang ditulis di media massa, jika pada 14 Oktober Pasar Turi tidak selesai, maka akan saya ambil alih. Itu berdasarkan kajian dari BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan). Sudah, ya. Silahkan kalian berjualan lagi," kata Risma singkat dan lantas masuk kembali ke dalam ruang kerjanya, Rabu (24/9/2014)
Meski singkat, namun pedagang cukup lega. Setelah Risma masuk ruang kerja, para pedagang pun berangsur-angsur meninggalkan ruang lobi balai kota.
"Meski hanya kurang dari lima menit, tapi tidak apa-apa. Asalkan ada pernyataan langsung dari beliau mengenai Pasar Turi. Selama ini, ketika kami ke balai kota, yang menemui hanya asisten dan asisten. Setelah itu tidak ada kejelasannya. Kalau seperti ini kan enak karena bu wali sudah memberi pernyataannya," kata salah satu pedagang, Suhaimi.
(lis)