Gunung Slamet Kembali Berdentum
A
A
A
PEMALANG - Setelah mengalami penurunan aktivitas vulkanik dalam beberapa hari terakhir, Gunung Slamet kembali berdentum. Hari ini, Gunung Slamet mengeluarkan letusan abu berwarna cokelat disertai suara dentuman keras satu kali, sekitar pukul 10.52 WIB.
Warga Desa Jurangmangu, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Muslih (34), mengaku mendengar suara dentuman dari arah Gunung Slamet sebanyak satu kali. "Satu kali suara dentuman disertai abu vulkanik mengarah ke tenggara, baru saja terjadi," kata Muslih kepada Sindonews.com, Rabu (17/9/2014).
Selain mendengar suara dentuman, Muslih juga mengaku melihat empat titik api di lereng Gunung Slamet yang berada di wilayah Pemalang dan Bambangan, Purbalingga. Titik api tersebut berada di radius sekitar 2 kilometer dari puncak.
"Yang masuk wilayah Bambangan ada tiga titik, sedangkan yang di Pemalang ada satu titik," katanya.
Namun, Muslih belum dapat memastikan apakah titik api yang muncul tersebut berasal dari luncuran lava pijar Gunung Slamet atau penyebab lain. "Lava pijar tidak terlihat. Mungkin kalau malam iya. Yang terlihat hanya asap berwarna cokelat."
Warga Desa Jurangmangu, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Muslih (34), mengaku mendengar suara dentuman dari arah Gunung Slamet sebanyak satu kali. "Satu kali suara dentuman disertai abu vulkanik mengarah ke tenggara, baru saja terjadi," kata Muslih kepada Sindonews.com, Rabu (17/9/2014).
Selain mendengar suara dentuman, Muslih juga mengaku melihat empat titik api di lereng Gunung Slamet yang berada di wilayah Pemalang dan Bambangan, Purbalingga. Titik api tersebut berada di radius sekitar 2 kilometer dari puncak.
"Yang masuk wilayah Bambangan ada tiga titik, sedangkan yang di Pemalang ada satu titik," katanya.
Namun, Muslih belum dapat memastikan apakah titik api yang muncul tersebut berasal dari luncuran lava pijar Gunung Slamet atau penyebab lain. "Lava pijar tidak terlihat. Mungkin kalau malam iya. Yang terlihat hanya asap berwarna cokelat."
(zik)