Istri Akui Ridwan Kamil Sering Diteror
A
A
A
BANDUNG - Setelah menjadi wali kota Bandung, Ridwan Kamil ternyata banyak menerima teror dari pihak yang tidak puas atas kebijakannya. Hal itu akui sang istri, Atalia Kamil.
"Sebetulnya (teror) ada saja, itu kan dinamika (dalam dunia) politik," ucap Atalia di deMoss, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/9/2014).
Menurut Atalia, teror dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. "Kang Emil (Panggilang akrab Ridwan Kamil) pernah cerita bahwa pernah ada yang sampai mau bawa pisau segala," ungkapnya.
Namun, berbagai ancaman itu tidak ditanggapi berlebihan oleh suaminya. Ridwan lebih memilih fokus mengerjakan apa yang menjadi janji dan kewajibannya sebagai kepala daerah.
Soal kinerja, Atalia mengaku masih banyak hal yang harus dikerjakan suaminya. "Saya sangat paham sekali bahwa pekerjaan rumah Kang Emil sangat banyak dan beliau mengatakan kita sedang mencicil utang-utang yang dijanjikan," jelasnya.
Agar berbagai program berjalan lancar, dia pun mengajak semua pihak bekerja sama. Sebab program bagus tidak akan berjalan dengan baik, jika tidak didukung oleh masyarakat. "Program pemerintah kalau tidak didukung warga, akan sia-sia," cetusnya.
"Sebetulnya (teror) ada saja, itu kan dinamika (dalam dunia) politik," ucap Atalia di deMoss, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/9/2014).
Menurut Atalia, teror dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. "Kang Emil (Panggilang akrab Ridwan Kamil) pernah cerita bahwa pernah ada yang sampai mau bawa pisau segala," ungkapnya.
Namun, berbagai ancaman itu tidak ditanggapi berlebihan oleh suaminya. Ridwan lebih memilih fokus mengerjakan apa yang menjadi janji dan kewajibannya sebagai kepala daerah.
Soal kinerja, Atalia mengaku masih banyak hal yang harus dikerjakan suaminya. "Saya sangat paham sekali bahwa pekerjaan rumah Kang Emil sangat banyak dan beliau mengatakan kita sedang mencicil utang-utang yang dijanjikan," jelasnya.
Agar berbagai program berjalan lancar, dia pun mengajak semua pihak bekerja sama. Sebab program bagus tidak akan berjalan dengan baik, jika tidak didukung oleh masyarakat. "Program pemerintah kalau tidak didukung warga, akan sia-sia," cetusnya.
(lis)