Ratusan Warga Lereng Gunung Merapi Kekurangan Air Bersih
A
A
A
BOYOLALI - Ratusan warga lereng Gunung Merapi, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (Jateng), kekurangan air bersih. Ini terjadi karena datangnya puncak musim kemarau tahun ini.
Kepala Bidang Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali, Dadar Hanawanto, mengatakan ratusan warga yang kekurangan air bersih itu berada di sejumlah desa, antara lain Desa Sumur, Sangup, Ringin Larik, Jemowo, Lanjaran, dan Pusporenggo. "Kurangnya air bersih disebabkan minimnya sumber air," tandas Hanawanto, Selasa (16/9/2014).
Biasanya, masyarakat menggunakan air hujan yang ditampung dalam bak-bak penampungan. "Namun, saat ini stok air yang ada di penampungan sudah habis seiring datangnya musim kemarau yang terjadi tahun ini," terangnya.
Untuk mengatasi kekurangan air bersih, Hanawanto mengaku telah melakukan dropping air. Dia menyebutkan, lebih dari 280 tangki air bersih sudah diberikan kepada masyarakat. "Bisa jadi jumlah terus bertambah, mengingat belum ada tanda-tanda datangnya musim hujan."
Staf Humas Pemkab Boyolali, Warsono, menambahkan bantuan diberikan secara gratis selama 24 jam. “Bagi yang kekurangan air bersih, kami akan kirim dengan mobil tangki,” tukas Warsono.
(Arie Setiadi)
Kepala Bidang Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali, Dadar Hanawanto, mengatakan ratusan warga yang kekurangan air bersih itu berada di sejumlah desa, antara lain Desa Sumur, Sangup, Ringin Larik, Jemowo, Lanjaran, dan Pusporenggo. "Kurangnya air bersih disebabkan minimnya sumber air," tandas Hanawanto, Selasa (16/9/2014).
Biasanya, masyarakat menggunakan air hujan yang ditampung dalam bak-bak penampungan. "Namun, saat ini stok air yang ada di penampungan sudah habis seiring datangnya musim kemarau yang terjadi tahun ini," terangnya.
Untuk mengatasi kekurangan air bersih, Hanawanto mengaku telah melakukan dropping air. Dia menyebutkan, lebih dari 280 tangki air bersih sudah diberikan kepada masyarakat. "Bisa jadi jumlah terus bertambah, mengingat belum ada tanda-tanda datangnya musim hujan."
Staf Humas Pemkab Boyolali, Warsono, menambahkan bantuan diberikan secara gratis selama 24 jam. “Bagi yang kekurangan air bersih, kami akan kirim dengan mobil tangki,” tukas Warsono.
(Arie Setiadi)
(lis)