Hama Kumbang Serang Puluhan Ha Palawija

Jum'at, 12 September 2014 - 10:52 WIB
Hama Kumbang Serang...
Hama Kumbang Serang Puluhan Ha Palawija
A A A
KUBU RAYA - Puluhan hektare tanaman palawija milik warga di Dusun Sembuluk Desa Dabong, Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya warga diserang hama kumbang tanduk.

Akibatnya warga setempat mengalami gagal panen karena tanamannya dibabat habis kumbang tanduk tersebut.

Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Kubu Raya, Sahrudin mengimbau kepada dinas terkait untuk meninjau langsung kondisi di lapangan.

“Dinas Perkebunan Kehutanan dan Pertambangan, Dinas Pertanian dan Peternakan maupun Badan Lingkungan Hidup harus segera memantau langsung di lapangan kondisi pertanian warga yang saat ini hampir lima puluh persennya lumpuh akibat hama kumbang tanduk,” katanya saat ditemui, Jumat (12/9/2014).

Anggota Fraksi PAN tersebut menjelaskan, banyak tanaman warga mati seperti tanaman palawija yang ditanam warga maupun tanaman kelapa yang juga tidak berbuah lagi akibat hama tersebut.

Alhasil warga yang biasanya menggunakan minyak kelapa untuk memasak dan kini harus membeli minyak karena kelapa mereka sudah tidak berproduksi lagi.

“Waktu saya melihat langsung keadaan lahan-lahan warga yang mereka gunakan untuk bercocok tanam, kini banyak tanaman yang layu dan mati, tidak tanggung-tanggung tanaman kelapa warga yang jika dikalkulasikan berjumlah puluhan hektar tersebut sudah tidak memiliki daun lagi dan kebanyakan batang kelapa milik warga telah ditebang akibat hama itu,” ucapnya.

Menurut dia , berdasarkan laporan warga hama tersebut mulai ada di desa ketika hadirnya kebun sawit milik salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan sawit. Ketika musim sawit mulai berbuah, hama tersebut datang dan menyerang tanaman warga.

“Untuk memastikan penyebab serangan hama kumbang tanduk itu, kita mengimbau kepada dinas terkait untuk segera melakukan peninjauan apa yang menyebabkan hama tersebut menyerang perkebunan warga, dan juga kita minta solusi pemerintah terkait untuk memberikan penyuluhan untuk mengantisipasi serangan hama itu,” kata dia.

Jika benar hama tersebut bersumber dari adanya perkebunan sawit milik perusahaan yang ada di desa setempat, lanjut dia, pihaknya mengimbau kepada perusahaan untuk memberikan kompensasi kepada warga setempat.

“Kita mengimbau kepada pihak perusahaan untuk mengeluarkan CSR kepada masyarakat setempat, seperti pemberian bibit tanaman untuk peremajaan dan kontribusi lainnya, karena kondisi tanaman warga yang terserang hama seperti itu sangat membebankan masyarakat kecil khususnya yang bercocok tanam,” pungkasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1557 seconds (0.1#10.140)