Mayat Perempuan Telanjang Itu Ternyata Mahasiswi
A
A
A
SLEMAN - Mayat perempuan cantik korban pembunuhan yang ditemukan dalam kondisi telanjang di Dusun Kanoman RT3/RW 5, Banyuraden, Gamping, Rabu (10/9) pagi ternyata seorang mahasisiwi.
Dari hasil penyelidikan awal, polisi mendapati identitas korban yang merupakan mahasiswi yang bernama Rani Astilia, (22), warga asal Magelang, Jawa Tengah.
Polisi pun masih mengembangkan penyelidikan guna mengungkap temuan mayat itu, terlebih saat ditemukan kondisi korban dalam keadaan telanjang
Sebelumnya diketahui jika jasad korban ditemukan di kolam kering area persawahan dengan ditutupi rumput dan lumpur dengan kondisi telanjang.
Kapolres Sleman AKBP Ihsan Amin mengatakan, hasil identifikasi ditemukan luka dari tubuh korban. Namun untuk mengetahui secara detail penyebab kematiannya, setelah diidentifikasi jasad korban langsung dibawa ke RSUP DR Sardjito untuk diautopsi.
"Berdasarkan olah TKP sementara kita dalami untuk dikembangkan, pertama kita cari identitas yang bersangkutan apa warga sini atau orang dari luar," katanya.
Selain mencari identitas korban, untuk mencari alat bukti petunjuk guna mengungkap kasus itu, polisi pun memperluas pelacakan di sekitar lokasi.
Pencarian alat bukti petunjuk itu, dilakukan petugas dengan melakukan penyisiran menggunakan anjing pelacak. "Kita pakai anjing pelacak untuk mencari alat bukti yang tertinggal," terang Ihsan.
Dari hasil penyisiran, ditemukan sandal perempuan di sekitar lokasi. Meski belum dipastikan sandal itu milik korban, namun barang bukti yang ditemukan menjadi petunjuk bagi polisi untuk melakukan penyelidikan.
Dari hasil penyelidikan awal, polisi mendapati identitas korban yang merupakan mahasiswi yang bernama Rani Astilia, (22), warga asal Magelang, Jawa Tengah.
Polisi pun masih mengembangkan penyelidikan guna mengungkap temuan mayat itu, terlebih saat ditemukan kondisi korban dalam keadaan telanjang
Sebelumnya diketahui jika jasad korban ditemukan di kolam kering area persawahan dengan ditutupi rumput dan lumpur dengan kondisi telanjang.
Kapolres Sleman AKBP Ihsan Amin mengatakan, hasil identifikasi ditemukan luka dari tubuh korban. Namun untuk mengetahui secara detail penyebab kematiannya, setelah diidentifikasi jasad korban langsung dibawa ke RSUP DR Sardjito untuk diautopsi.
"Berdasarkan olah TKP sementara kita dalami untuk dikembangkan, pertama kita cari identitas yang bersangkutan apa warga sini atau orang dari luar," katanya.
Selain mencari identitas korban, untuk mencari alat bukti petunjuk guna mengungkap kasus itu, polisi pun memperluas pelacakan di sekitar lokasi.
Pencarian alat bukti petunjuk itu, dilakukan petugas dengan melakukan penyisiran menggunakan anjing pelacak. "Kita pakai anjing pelacak untuk mencari alat bukti yang tertinggal," terang Ihsan.
Dari hasil penyisiran, ditemukan sandal perempuan di sekitar lokasi. Meski belum dipastikan sandal itu milik korban, namun barang bukti yang ditemukan menjadi petunjuk bagi polisi untuk melakukan penyelidikan.
(ilo)