Kekeringan, Produksi Beras Berkurang 141 Ton
A
A
A
GARUT - Tanaman padi seluas 145 Hektare (ha) di Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar), dilanda kekeringan. Akibatnya, tingkat produksi beras berkurang hingga 141 ton.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Kabupaten Garut Tatang Hidayat mengatakan, ratusan ton beras yang hilang ini disebabkan karena sawah seluas 145 hektare (Ha) di dua kecamatan, Kecamatan Cibatu dan Sukawening, dilanda kekeringan dalam kurun waktu satu bulan terakhir.
“Jika dirupiahkan, kehilangan produksi akibat kegagalan panen pada bencana kekeringan tersebut mencapai Rp637 juta,” kata Tatang di Garut, Rabu (10/9/2014).
Dia meyakini jumlah nilai kerugian akibat kekeringan tersebut dapat lebih besar. Mengingat penghitungan nilai Rp637 juta tersebut didasarkan atas satu kg beras dihargai sebesar Rp3.800.
“Sementara varietas padi yang ditanami para petani bermacam-macam. Jenis padi yang bagus, bisa sampai sampai dihargai Rp9.000 per kg sementara yang kualitas rendah Rp3.800 per kg,” ujarnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Kabupaten Garut Tatang Hidayat mengatakan, ratusan ton beras yang hilang ini disebabkan karena sawah seluas 145 hektare (Ha) di dua kecamatan, Kecamatan Cibatu dan Sukawening, dilanda kekeringan dalam kurun waktu satu bulan terakhir.
“Jika dirupiahkan, kehilangan produksi akibat kegagalan panen pada bencana kekeringan tersebut mencapai Rp637 juta,” kata Tatang di Garut, Rabu (10/9/2014).
Dia meyakini jumlah nilai kerugian akibat kekeringan tersebut dapat lebih besar. Mengingat penghitungan nilai Rp637 juta tersebut didasarkan atas satu kg beras dihargai sebesar Rp3.800.
“Sementara varietas padi yang ditanami para petani bermacam-macam. Jenis padi yang bagus, bisa sampai sampai dihargai Rp9.000 per kg sementara yang kualitas rendah Rp3.800 per kg,” ujarnya.
(lis)