Peringatan HUT TNI, Bandara Juanda Bakal Ditutup?
A
A
A
SURABAYA - Penutupan Bandara Juanda saat ulang tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-69 masih tarik ulur. Manajemen Bandara Juanda, TNI, dan Dirjen Perhubungan akan mengambil keputusan besok.
"Masih dibahas apa jadi ditutup atau tidak. Kalau memang jadi kemungkinan hanya beberapa jam saja," kata Trikora Harjo, General Manager Bandara Internasional Juanda saat dikonfirmasi Koran SINDO, Minggu (7/9/2014).
Trikora menyatakan, saat ini persoalan penutupan masih dibahas secara intensif. Dalam pembahasan ini masih dikaji supaya acara HUT TNI di Bandara Juanda tidak merugikan siapa pun. Artinya, dalam acara ini akan diakomudir kepentingan publik dan HUT TNI supaya tidak saling merugikan.
"Kalau memang iya (ditutup), kemungkinan tidak merugikan, lagian itu merupakan gawe bangsa," ujarnya.
Sesuai rencana, bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I (Persero) tersebut bakal digunakan untuk perayaan HUT ke-69 TNI. Penutupan akan dimulai 26 hingga 30 September secara bertahap, sekitar 219 pesawat militer akan memenuhi Bandara Juanda. Ratusan pesawat militer tersebut akan memenuhi 10 parking stand di Terminal 1 dan Terminal 2.
Jika pesawat sudah terkumpul di Juanda, mulai 26 September hingga 30 September TNI bakal menggelar latihan secara parsial. TNI mulai menggelar latihan gabungan pada 1 Oktober-4 Oktober 2014. "Tanggal 5-6 Oktober latihan diliburkan, kemudian pelaksanaan pada 7 Oktober," ujar dia.
Latihan militer ini bakal dilakukan mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB. Jika keputusan ini sudah final, selama latihan, penerbangan sipil bakal ditiadakan di Juanda. Bandara kembali dibuka setelah pukul 14.00 WIB. Tapi, kemungkinan besar Juanda benar-benar ditutup pada 3-4 Oktober 2014 yaitu saat gladi bersih pelaksanaan HUT TNI.
Trikora menjelaskan, berdasarkan rapat dengan Otoritas Bandara Juanda dan sejumlah maskapai memang sudah dipikirkan dampak dari penutupan bandara tersebut. Hasil dari pertemuan tersebut juga sudah dilaporkan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Tapi sekali lagi Tri menjelaskan, hasil rapat tersebut belum final dan masih menunggu keputusan dari sejumlah pihak.
Untuk mengurangi kepanikan dari penumpang yang sudah memesan tiket di tanggal-tanggal tersebut, solusi terbaik yaitu mengubah jadwal (reschedule) penerbangannya melalui maskapai bersangkutan. Jika ada penumpang yang terbang pagi kemungkinan bakal digeser setelah pukul 14.00 WIB.
Untuk itu, kata Tri, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait penutupan bandara tersebut.
"Masih dibahas apa jadi ditutup atau tidak. Kalau memang jadi kemungkinan hanya beberapa jam saja," kata Trikora Harjo, General Manager Bandara Internasional Juanda saat dikonfirmasi Koran SINDO, Minggu (7/9/2014).
Trikora menyatakan, saat ini persoalan penutupan masih dibahas secara intensif. Dalam pembahasan ini masih dikaji supaya acara HUT TNI di Bandara Juanda tidak merugikan siapa pun. Artinya, dalam acara ini akan diakomudir kepentingan publik dan HUT TNI supaya tidak saling merugikan.
"Kalau memang iya (ditutup), kemungkinan tidak merugikan, lagian itu merupakan gawe bangsa," ujarnya.
Sesuai rencana, bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I (Persero) tersebut bakal digunakan untuk perayaan HUT ke-69 TNI. Penutupan akan dimulai 26 hingga 30 September secara bertahap, sekitar 219 pesawat militer akan memenuhi Bandara Juanda. Ratusan pesawat militer tersebut akan memenuhi 10 parking stand di Terminal 1 dan Terminal 2.
Jika pesawat sudah terkumpul di Juanda, mulai 26 September hingga 30 September TNI bakal menggelar latihan secara parsial. TNI mulai menggelar latihan gabungan pada 1 Oktober-4 Oktober 2014. "Tanggal 5-6 Oktober latihan diliburkan, kemudian pelaksanaan pada 7 Oktober," ujar dia.
Latihan militer ini bakal dilakukan mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB. Jika keputusan ini sudah final, selama latihan, penerbangan sipil bakal ditiadakan di Juanda. Bandara kembali dibuka setelah pukul 14.00 WIB. Tapi, kemungkinan besar Juanda benar-benar ditutup pada 3-4 Oktober 2014 yaitu saat gladi bersih pelaksanaan HUT TNI.
Trikora menjelaskan, berdasarkan rapat dengan Otoritas Bandara Juanda dan sejumlah maskapai memang sudah dipikirkan dampak dari penutupan bandara tersebut. Hasil dari pertemuan tersebut juga sudah dilaporkan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Tapi sekali lagi Tri menjelaskan, hasil rapat tersebut belum final dan masih menunggu keputusan dari sejumlah pihak.
Untuk mengurangi kepanikan dari penumpang yang sudah memesan tiket di tanggal-tanggal tersebut, solusi terbaik yaitu mengubah jadwal (reschedule) penerbangannya melalui maskapai bersangkutan. Jika ada penumpang yang terbang pagi kemungkinan bakal digeser setelah pukul 14.00 WIB.
Untuk itu, kata Tri, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait penutupan bandara tersebut.
(zik)