PKB Tidak Terlalu Idolakan Risma
A
A
A
SURABAYA - Di mata Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Tri Rismaharini alias Risma sosok yang biasa-biasa saja.
Ketua DPC PKB Surabaya Syamsul Arifin mengatakan, PKB tidak memprioritaskan Risma sebagai calon wali kota yang diusungnya pada Pilkada Surabaya tahun depan. "Jadi ada kelebihannya dan juga ada kekurangannya. Kami tidak terlalu mengidolakan figur Risma," kata Syamsul, Kamis (4/9/2014).
Meski demikian, PKB tetap membuka diri bagi siapa pun figur yang akan dicalonkan sebagai Wali Kota Surabaya 2015-2020. Ia juga menyebut, kreterianya adalah pekerja partai atau figur yang diutus oleh partai meskipun itu bukan pekerja partai.
"Asalkan dia punya komitmen sejak awal, jika di tengah jalan mengingkari komitmen, kami tidak segan-segan untuk menurunkannya," tambah anggota DPRD Surabaya ini.
Saat ini, PKB masih 'wait and see' terhadap figur-figur alternatif pengganti Risma. Bahkan, PKB Surabaya telah melakukan seleksi sejumlah nama-nama potensial yang mulai ramai dibicarakan publik.
Diberitakan sebelumnya, PDIP mewacanakan tidak akan mengusung Tri Rismaharini dalam Pilkada Kota Surabaya pada 2015. Sebab, Risma dinilai jalan sendiri dan tidak pernah melibatkan partai.
Keengganan PDIP kembali mengusung Risma dimanfaatkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Surabaya Ahmad Suyanto menilai, Risma masih sangat layak untuk maju kembali dalam perebutan kursi wali kota tahun depan.
"Kami siap menjadi kendaraan politik Risma ketika dia ingin maju menjadi wali kota untuk periode selanjutnya (2015-2020)," katanya, Rabu (3/9/2014).
Ketua DPC PKB Surabaya Syamsul Arifin mengatakan, PKB tidak memprioritaskan Risma sebagai calon wali kota yang diusungnya pada Pilkada Surabaya tahun depan. "Jadi ada kelebihannya dan juga ada kekurangannya. Kami tidak terlalu mengidolakan figur Risma," kata Syamsul, Kamis (4/9/2014).
Meski demikian, PKB tetap membuka diri bagi siapa pun figur yang akan dicalonkan sebagai Wali Kota Surabaya 2015-2020. Ia juga menyebut, kreterianya adalah pekerja partai atau figur yang diutus oleh partai meskipun itu bukan pekerja partai.
"Asalkan dia punya komitmen sejak awal, jika di tengah jalan mengingkari komitmen, kami tidak segan-segan untuk menurunkannya," tambah anggota DPRD Surabaya ini.
Saat ini, PKB masih 'wait and see' terhadap figur-figur alternatif pengganti Risma. Bahkan, PKB Surabaya telah melakukan seleksi sejumlah nama-nama potensial yang mulai ramai dibicarakan publik.
Diberitakan sebelumnya, PDIP mewacanakan tidak akan mengusung Tri Rismaharini dalam Pilkada Kota Surabaya pada 2015. Sebab, Risma dinilai jalan sendiri dan tidak pernah melibatkan partai.
Keengganan PDIP kembali mengusung Risma dimanfaatkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Surabaya Ahmad Suyanto menilai, Risma masih sangat layak untuk maju kembali dalam perebutan kursi wali kota tahun depan.
"Kami siap menjadi kendaraan politik Risma ketika dia ingin maju menjadi wali kota untuk periode selanjutnya (2015-2020)," katanya, Rabu (3/9/2014).
(zik)