Kerugian Total PLN akibat Tower Runtuh Rp3,5 Miliar
A
A
A
GARUT - Setelah mengalami kerugian material sekitar Rp1,5 miliar akibat towernya runtuh, PLN kembali harus menelan kerugian sebesar Rp2 miliar. Kerugian ini merupakan hasil penghitungan atas tidak tersalurkannya listrik kepada 73.000 kepala keluarga (KK).
"Dengan demikian, total kerugian PLN Rp3,5 miliar. Itu gabungan dari kerugian materi sebesar Rp1,5 miliar dan Rp2 miliar untuk listrik yang tidak disalurkan," kata Humas PLN Area Garut, Wahyudin, Kamis (28/8/2014).
Dia mengatakan, kejadian runtuhnya tower setinggi 30 meter milik PLN ini merupakan peristiwa yang pertama kali di Garut. Padahal, aksi pencurian terhadap komponen tower sudah lumrah terjadi.
"Aksi pencurian komponen tower penyangga, termasuk besi-besi tower sebenarnya sudah lumrah terjadi. Di beberapa tempat sering dilaporkan terjadi. Namun akibatnya tidak sampai separah ini, tower ambruk dan pelanggan PLN tidak teraliri listrik," ujarnya.
Pihak PLN, kata Wahyudin, berharap agar pihak kepolisian dapat segera mengungkap para pelaku pencurian ini. Pasalnya, keberadaan orang-orang tak bertanggungjawab tersebut sangat merugikan banyak pihak.
"Kami berharap, sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi tower yang roboh menjadi alat bukti untuk kepolisian dalam mengungkap kasusnya. Kami juga meminta peran masyarakat yang melihat aktivitas orang mencurigakan di dekat tower PLN untuk segera melaporkannya," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, kuatnya dugaan pencurian menjadi penyebab robohnya tower yang terletak di Kampung Pasir Tonggeret, Desa Jaya Mekar, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, ini disebabkan oleh adanya temuan sejumlah barang bukti di sekitar puing-puing.
Beberapa benda mencurigakan ini adalah sandal, jam tangan, kunci pas ukuran 24 dan 27, kunci inggris, gergaji besi, jaket, potongan besi sebanyak 33 batang, serta benda lainnya.
PLN Area Garut sendiri telah melaporkan kasus itu kepada jajaran Polres Garut. Polisi saat ini masih memburu para pelaku pencurian yang beraksi pada, Rabu 27 Agustus 2014 malam tersebut.
"Dengan demikian, total kerugian PLN Rp3,5 miliar. Itu gabungan dari kerugian materi sebesar Rp1,5 miliar dan Rp2 miliar untuk listrik yang tidak disalurkan," kata Humas PLN Area Garut, Wahyudin, Kamis (28/8/2014).
Dia mengatakan, kejadian runtuhnya tower setinggi 30 meter milik PLN ini merupakan peristiwa yang pertama kali di Garut. Padahal, aksi pencurian terhadap komponen tower sudah lumrah terjadi.
"Aksi pencurian komponen tower penyangga, termasuk besi-besi tower sebenarnya sudah lumrah terjadi. Di beberapa tempat sering dilaporkan terjadi. Namun akibatnya tidak sampai separah ini, tower ambruk dan pelanggan PLN tidak teraliri listrik," ujarnya.
Pihak PLN, kata Wahyudin, berharap agar pihak kepolisian dapat segera mengungkap para pelaku pencurian ini. Pasalnya, keberadaan orang-orang tak bertanggungjawab tersebut sangat merugikan banyak pihak.
"Kami berharap, sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi tower yang roboh menjadi alat bukti untuk kepolisian dalam mengungkap kasusnya. Kami juga meminta peran masyarakat yang melihat aktivitas orang mencurigakan di dekat tower PLN untuk segera melaporkannya," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, kuatnya dugaan pencurian menjadi penyebab robohnya tower yang terletak di Kampung Pasir Tonggeret, Desa Jaya Mekar, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, ini disebabkan oleh adanya temuan sejumlah barang bukti di sekitar puing-puing.
Beberapa benda mencurigakan ini adalah sandal, jam tangan, kunci pas ukuran 24 dan 27, kunci inggris, gergaji besi, jaket, potongan besi sebanyak 33 batang, serta benda lainnya.
PLN Area Garut sendiri telah melaporkan kasus itu kepada jajaran Polres Garut. Polisi saat ini masih memburu para pelaku pencurian yang beraksi pada, Rabu 27 Agustus 2014 malam tersebut.
(sms)