Kakek Ngadiono Tewas Terjepit Batu
A
A
A
BANTUL - Nahas dialami Ngadiono (75), warga Nogosari, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri. Dia ditemukan tewas terjepit batu di pegunungan Dusun Jetis, Kecamata Imogiri, pagi tadi.
Diduga, korban tergelincir ketika melintas di atas bukit. Korban terjatuh dalam posisi tertelungkup di dasar jurang sedalam 10 meter. Akibat medan yang cukup curam mengakibatkan relawan kesulitan dalam evakuasi jasad korban.
Bahkan, dengan pertimbangan keamanan dan keselamatan, personel Forum Komunikasi Pemuda Nogosari (FKPN) melakukan evakuasi dengan menggunakan tikar serta kain sarung.
Korban pertama kali ditemukan oleh Yudi, warga setempat yang sedang mengecek saluran air, karena air sampai rumahnya tiba-tiba mengecil. Pagi itu, saksi memutuskan menaiki perbukitan di Jetis.
Pada saat sampai di ujung sumber air, saksi melihat korban dengan posisi telungkup sudah meninggal. Yudi menemukan korban sudah meninggal di antara dua batu, sekitar pukul 09.00 WIB. Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke Mapolsek Imogiri.
"Saya tidak sampai turun, tapi saya lihat dari atas sudah tidak bergerak," paparnya, kepada wartawan, Rabu (27/8/2014).
Sementara itu, anggota FKPN Selopamioro Imogiri yang ikut evakuasi Didik Afandi mengungkapkan, ketika ditemukan korban telungkup diantara batu.
Berdasarkan penuturan keluarga korban, dia pamit ingin mengunjungi kerabatnya di Jetis Selopamioro. Letak rumah kerabat korban sebenarnya tidak terlalu jauh, namun jika ditempuh melalui jalan raya harus menempuh jarak cukup jauh.
Karena mungkin menganggap terlalu jauh, maka korban memutuskan untuk melewati jalur perbukitan. Sedangkan perbukitan tersebut sebenarnya medannya sangat berat, karena kondisinya cukup terjal.
"Bagi orang normal, untuk melalui lokasi tersebut membutuhkan keahlian khusus. Korban meninggalkan rumahnya sejak Selasa 26 Agustus 2014 pagi. Jadi, kemungkinan sudah meninggal sejak Selasa pagi," paparnya.
Pihak keluarga sendiri, tidak langsung melakukan pencarian, karena mengira korban sudah bersama kerabatnya. Keluarga korban baru mengetahui jika korban meninggal ketika diberitahu oleh pihak kepolisian.
Kapolsek Imogiri Kompol Herlambang mengatakan, korban diduga tergelincir saat menuruni jalan setapak dan curam. Diduga, korban tewas sudah sehari sebelumnya, karena pamit meninggalkan rumah sejak Selasa kemarin.
Diduga, korban tergelincir ketika melintas di atas bukit. Korban terjatuh dalam posisi tertelungkup di dasar jurang sedalam 10 meter. Akibat medan yang cukup curam mengakibatkan relawan kesulitan dalam evakuasi jasad korban.
Bahkan, dengan pertimbangan keamanan dan keselamatan, personel Forum Komunikasi Pemuda Nogosari (FKPN) melakukan evakuasi dengan menggunakan tikar serta kain sarung.
Korban pertama kali ditemukan oleh Yudi, warga setempat yang sedang mengecek saluran air, karena air sampai rumahnya tiba-tiba mengecil. Pagi itu, saksi memutuskan menaiki perbukitan di Jetis.
Pada saat sampai di ujung sumber air, saksi melihat korban dengan posisi telungkup sudah meninggal. Yudi menemukan korban sudah meninggal di antara dua batu, sekitar pukul 09.00 WIB. Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke Mapolsek Imogiri.
"Saya tidak sampai turun, tapi saya lihat dari atas sudah tidak bergerak," paparnya, kepada wartawan, Rabu (27/8/2014).
Sementara itu, anggota FKPN Selopamioro Imogiri yang ikut evakuasi Didik Afandi mengungkapkan, ketika ditemukan korban telungkup diantara batu.
Berdasarkan penuturan keluarga korban, dia pamit ingin mengunjungi kerabatnya di Jetis Selopamioro. Letak rumah kerabat korban sebenarnya tidak terlalu jauh, namun jika ditempuh melalui jalan raya harus menempuh jarak cukup jauh.
Karena mungkin menganggap terlalu jauh, maka korban memutuskan untuk melewati jalur perbukitan. Sedangkan perbukitan tersebut sebenarnya medannya sangat berat, karena kondisinya cukup terjal.
"Bagi orang normal, untuk melalui lokasi tersebut membutuhkan keahlian khusus. Korban meninggalkan rumahnya sejak Selasa 26 Agustus 2014 pagi. Jadi, kemungkinan sudah meninggal sejak Selasa pagi," paparnya.
Pihak keluarga sendiri, tidak langsung melakukan pencarian, karena mengira korban sudah bersama kerabatnya. Keluarga korban baru mengetahui jika korban meninggal ketika diberitahu oleh pihak kepolisian.
Kapolsek Imogiri Kompol Herlambang mengatakan, korban diduga tergelincir saat menuruni jalan setapak dan curam. Diduga, korban tewas sudah sehari sebelumnya, karena pamit meninggalkan rumah sejak Selasa kemarin.
(san)