Puluhan Santri di Cirebon Dibekali Pendidikan Bela Negara
A
A
A
CIREBON - Puluhan santri dan santriwati Ponpes Tarbiyatul Banin Yayasan An Naser, Kelurahan Kaliwadas, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, memperoleh pembekalan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) yang digelar Korem 063/Sunan Gunung Jati.
Ponpes menjadi sasaran PPBN karena dipandang sebagai salah satu lembaga pendidikan bernilai strategis dalam penyiapan sumber daya manusia yang maju, unggul, berdaya saing, dan berprestasi, yang dalam pengajarannya mengedepankan nilai agama. Dalam kesempatan itu, para santri pun diajak berperan dalam menjaga kondusivitas daerah terkait pengumuman putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas gugatan Pilpres 2014.
"Pembekalan PPBN di lingkungan ponpes dilakukan agar para santri dan santriwati memiliki kecintaan pada Tanah Air yang dilandasi semangat nasionalisme, kesadaran berbangsa dan bernegara, serta kemampuan awal bela negara," jelas Kepala Staf Korem (Kasrem) 063/SGJ Letkol Arh Eddy Widiyanto yang membuka kegiatan, Rabu (20/8/2014).
Kegiatan tersebut dilaksanakan selama tiga hari, dengan pengajar dan pembina dari TNI dan Polri. Selain di lingkungan ponpes, PPBN dapat pula dilaksanakan di lingkungan pendidikan manapun, baik tingkat SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Bukan hanya sekolah, PPBN pun bisa dilaksanakan di lingkungan pekerja atau karyawan dan tempat lain.
Dia menyebutkan, selain membentuk santri yang berkarakter istiqomah, PPBN juga akan menciptakan santri yang menjunjung nilai kebangsaan. Menurut dia, penting untuk mengingat santri dan santriwati merupakan bagian dari warga negara yang memiliki hak dan kewajiban untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara. "Mereka juga mempunyai hak dan kewajiban turut dalam pertahanan dan keamanan negara, sesuai UUD 1945."
Hadir dalam kegiatan tersebut unsur FKPD Kabupaten Cirebon, satuan kerja perangkat daerah, seluruh Dandim serta Dan/Kasatdisjan jajaran Korem 063/SGJ, pimpinan Ponpes Tarbiyatul Banin KH Abdullah, MUI Kabupaten Cirebon, tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga ketua organisasi kepemudaan.
Ponpes menjadi sasaran PPBN karena dipandang sebagai salah satu lembaga pendidikan bernilai strategis dalam penyiapan sumber daya manusia yang maju, unggul, berdaya saing, dan berprestasi, yang dalam pengajarannya mengedepankan nilai agama. Dalam kesempatan itu, para santri pun diajak berperan dalam menjaga kondusivitas daerah terkait pengumuman putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas gugatan Pilpres 2014.
"Pembekalan PPBN di lingkungan ponpes dilakukan agar para santri dan santriwati memiliki kecintaan pada Tanah Air yang dilandasi semangat nasionalisme, kesadaran berbangsa dan bernegara, serta kemampuan awal bela negara," jelas Kepala Staf Korem (Kasrem) 063/SGJ Letkol Arh Eddy Widiyanto yang membuka kegiatan, Rabu (20/8/2014).
Kegiatan tersebut dilaksanakan selama tiga hari, dengan pengajar dan pembina dari TNI dan Polri. Selain di lingkungan ponpes, PPBN dapat pula dilaksanakan di lingkungan pendidikan manapun, baik tingkat SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Bukan hanya sekolah, PPBN pun bisa dilaksanakan di lingkungan pekerja atau karyawan dan tempat lain.
Dia menyebutkan, selain membentuk santri yang berkarakter istiqomah, PPBN juga akan menciptakan santri yang menjunjung nilai kebangsaan. Menurut dia, penting untuk mengingat santri dan santriwati merupakan bagian dari warga negara yang memiliki hak dan kewajiban untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara. "Mereka juga mempunyai hak dan kewajiban turut dalam pertahanan dan keamanan negara, sesuai UUD 1945."
Hadir dalam kegiatan tersebut unsur FKPD Kabupaten Cirebon, satuan kerja perangkat daerah, seluruh Dandim serta Dan/Kasatdisjan jajaran Korem 063/SGJ, pimpinan Ponpes Tarbiyatul Banin KH Abdullah, MUI Kabupaten Cirebon, tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga ketua organisasi kepemudaan.
(zik)